Kehadiran ponsel layar lengkung pertama G Flex seakan memberikan optimisme sendiri bagi LG. Sebagai produsen, perusahaan asal Korea Selatan ini optimis jika teknologi yang telah disematkannya akan semakin berkembang.
Bukan hanya itu, LG memprediksi teknologi layar lengkung pada ponsel pintar akan mendominasi pasar. Dalam 5 tahun mendatang, LG memprediksi jika dominasi layar lengkung dan fleksibel akan mencapai 40% dari produk smartphone yang beredar.
Head of Mobile Product Planning LG, Dr. Ramchan Woo mengatakan bahwa meningkatnya produsen yang mengadopsi layar lengkung dikarenakan pasar sudah jenuh dengan layar ponsel yang datar sehingga terkesan monoton.
Lebih lanjut Dr. Woo juga menyebut bahwa kunci utama G Flex terletak pada baterai yang juga dibuat melengkung. Hal inilah yang menjadikan ponsel pesaing Samsung Galaxy Round ini mampu menahan beban hingga 40 kilogram (kg).
Untuk membuktikan ketahanannya, tim LG telah melakukan pengujian hingga lebih dari 100 kali. Menariknya, tim tidak menemukan kerusakan permanen pada ponsel saat diuji menggunakan beban dengan bobot yang beragam.
Tim riset dan pengembangan LG kabarnya memerlukan waktu hingga tiga tahun untuk mengembangkan G Flex, melalui beragam kesulitan proses produksi hingga menyiapkan model layar lengkung sebagai ponsel masa depan.
Dalam dua tahun ke depan, seperti dilansir laman Slashgear, Kamis (5/12/2013), Dr Woo memperkirakan model ponsel layar melengkung akan semakin meningkat hingga mencapai 12%. (vin/dew)