Upah Lebih Murah, Samsung Akan Pindahkan Pabrik ke Vietnam

Pertimbangan utamanya adalah karena gaji tenaga kerja di China mahal. Dengan begitu Samsung bisa melipatgandakan keuntungan.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 14 Des 2013, 14:24 WIB
Diterbitkan 14 Des 2013, 14:24 WIB
samsung-131213b.jpg

Sukses menjadi pemimpin pasar dalam bisnis ponsel pintar, Samsung memiliki rencana lain untuk mendulang untung yang lebih besar. Hanya saja rencana Samsung kali ini justru mengancam sejumlah karyawan akan kehilangan pekerjaan.

Perusahaan asal Korea Selatan ini dikabarkan akan memindahkan pabriknya yang berlokasi di China ke Vietnam. Pertimbangan utamanya adalah karena gaji tenaga kerja di China mahal.

Padahal menurut yang dilansir laman Phone Arena, untuk membayar gaji seorang karyawannya, Samsung merogoh kocek sebesar USD 400 hingga USD 800 per bulannya belum termasuk tambahan berupa lembur. Namun angka itu diklaim terlalu mahal, sehingga Samsung memilih Vietnam dengan tenaga kerja yang mau dibayar lebih murah.

Dengan begitu Samsung bisa melipatgandakan keuntungan dari penjualan produk smartphone besutannya. Kehadiran pabrik baru diharapkan mampu memenuhi permintaan penjualan perangkat pintar di seluruh dunia.

Laporan terbaru yang dirilis Bloomberg mengungkapkan, Samsung telah menginvestasikan dana sebesar USD 2 miliar untuk mulai proses produksi pada tahun 2015. Rencananya pabrik baru di Vietnam tersebut akan mulai beroperasi pada bulan Februari 2014.

Samsung menargetkan sedikitnya 40% ponsel yang diproduksi mampu menyumbang sebagian besar laba bagi perusahaan. Keputusan untuk memindahkan lokasi pabrik sebelumnya juga telah ditempuh oleh Nokia dan Intel.

Kedua perusahaan yang sama-sama bergerak dalam bidang teknologi itu juga memilih Vietnam dengan alasan upah yang lebih murah dibandingkan China.

"Kecenderungan sejumlah perusahaan besar beralih ke Vietnam dari China kemungkinan akan mempercepat setidaknya dalam waktu dua hingga tiga tahun, terutama karena biaya tenaga kerja China lebih tinggi dan saat ini Vietnam sangat agresif dalam mengembangkan industri," pungkas Lee Jung Soon salah satu perwakilan inkubasi Korea Trade-Investment Promotio Agency di Ho Chi Minh City.

(vin/dew)

Baca juga:

Samsung Bakal Dapat Rp 12 Triliun Jika Buat Windows Phone
Galaxy S4 Terbakar, Nokia Tawarkan Lumia Untuk Gantinya
Galaxy S4 Terbakar, Samsung Minta Pemiliknya Tutup Mulut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya