Sukses menjadi pemimpin pasar dalam bisnis ponsel pintar, Samsung memiliki rencana lain untuk mendulang untung yang lebih besar. Hanya saja rencana Samsung kali ini justru mengancam sejumlah karyawan akan kehilangan pekerjaan.
Perusahaan asal Korea Selatan ini dikabarkan akan memindahkan pabriknya yang berlokasi di China ke Vietnam. Pertimbangan utamanya adalah karena gaji tenaga kerja di China mahal.
Padahal menurut yang dilansir laman Phone Arena, untuk membayar gaji seorang karyawannya, Samsung merogoh kocek sebesar USD 400 hingga USD 800 per bulannya belum termasuk tambahan berupa lembur. Namun angka itu diklaim terlalu mahal, sehingga Samsung memilih Vietnam dengan tenaga kerja yang mau dibayar lebih murah.
Dengan begitu Samsung bisa melipatgandakan keuntungan dari penjualan produk smartphone besutannya. Kehadiran pabrik baru diharapkan mampu memenuhi permintaan penjualan perangkat pintar di seluruh dunia.
Laporan terbaru yang dirilis Bloomberg mengungkapkan, Samsung telah menginvestasikan dana sebesar USD 2 miliar untuk mulai proses produksi pada tahun 2015. Rencananya pabrik baru di Vietnam tersebut akan mulai beroperasi pada bulan Februari 2014.
Samsung menargetkan sedikitnya 40% ponsel yang diproduksi mampu menyumbang sebagian besar laba bagi perusahaan. Keputusan untuk memindahkan lokasi pabrik sebelumnya juga telah ditempuh oleh Nokia dan Intel.
Kedua perusahaan yang sama-sama bergerak dalam bidang teknologi itu juga memilih Vietnam dengan alasan upah yang lebih murah dibandingkan China.
"Kecenderungan sejumlah perusahaan besar beralih ke Vietnam dari China kemungkinan akan mempercepat setidaknya dalam waktu dua hingga tiga tahun, terutama karena biaya tenaga kerja China lebih tinggi dan saat ini Vietnam sangat agresif dalam mengembangkan industri," pungkas Lee Jung Soon salah satu perwakilan inkubasi Korea Trade-Investment Promotio Agency di Ho Chi Minh City.
(vin/dew)
Baca juga:
Samsung Bakal Dapat Rp 12 Triliun Jika Buat Windows Phone
Galaxy S4 Terbakar, Nokia Tawarkan Lumia Untuk Gantinya
Galaxy S4 Terbakar, Samsung Minta Pemiliknya Tutup Mulut
Upah Lebih Murah, Samsung Akan Pindahkan Pabrik ke Vietnam
Pertimbangan utamanya adalah karena gaji tenaga kerja di China mahal. Dengan begitu Samsung bisa melipatgandakan keuntungan.
diperbarui 14 Des 2013, 14:24 WIBDiterbitkan 14 Des 2013, 14:24 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Janda Ditinggal Suami Tak Menikah Lagi Apa Tetap Dapat Pahala Pernikahan? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Ketua MPR: Perkembangan IKN Bagus, On The Track
Pesona Lampion Imlek 2025 di Kali Pepe, Destinasi Hiburan dan Wajah Toleransi Masyarakat Solo
Golongan Orang yang Doanya Tidak Akan Pernah Dikabulkan Allah, Ini Penyebabnya Kata UAH
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Tidak Terkalahkan, Jakarta Popsivo Polwan Juara Putaran Pertama
3 Klub Eropa Paling Boros di Bursa Transfer Januari 2025: Manchester United Tak Termasuk
Umbul Mantram, Tradisi Imlek di Solo yang Lahir dari Akulturasi Budaya
Bertemu PM Modi, Prabowo Undang Pengusaha India Investasi di Indonesia
Hasil Liga Inggris: Liverpool Lumat Ipswich, Arsenal Menang Dramatis atas Wolverhampton
VIDEO: Menteri ATR Nusron Wahid Tinjau Area SHGB dan SHM di Pagar Laut Tangerang
VIDEO: Buron Kasus e-KTP Paulus Tannos Ditangkap Singapura, Kemenkum Bakal Percepat Ekstradisi
Seret 5 Tersangka, Jembatan SKA Pekanbaru Menyeleweng dari Desain Awal