Radiasi Ponsel Sebabkan Kanker Ternyata Cuma Hoax

Kabar baiknya, ditemukan bahwa tidak ada bukti penggunaan ponsel yang menyebabkan peningkatan risiko kanker.

oleh Iskandar diperbarui 16 Feb 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2014, 10:00 WIB
ponsel-kanker-140215c.jpg
Banyak pihak yang mengklaim radiasi yang berasal dari ponsel dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker. Bahkan World Health Organization (WHO) pernah memberikan penyataan bahwa penggunaan ponsel dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit kanker.

Namun demikian, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ponsel dapat mempengarungi kesehatan seseorang. Setelah melakukan penelitian selama 11 tahun, akhirnya program penelitian kesehatan Mobile Telecommunications and Health Research Programme (MTHR) menerbitkan laporan akhir tentang masalah tersebut.

Kabar baiknya, ditemukan bahwa tidak ada bukti penggunaan ponsel yang menyebabkan peningkatan risiko kanker. MTHR juga menemukan paparan emisi dari Base Transceiver Station (BTS) selama kehamilan tidak mempengaruhi risiko kanker pada anak usia dini.

"Ketika program MTHR pertama kali didirikan, ada banyak ketidakpastian tentang risiko kesehatan yang mungkin timbul dari ponsel dan teknologi terkait," kata pimpinan MTHR Professor David Coggon, seperti dikutip dari The Telegraph, Minggu (16/2/2014).

Berkat penelitian yang dilakukan, lanjut Coggon, sekarang kita dapat lebih percaya diri tentang keamanan sistem telekomunikasi modern. "Namun Anda tidak bisa mengesampingkan dampak dari penggunaan ponsel dalam jangka panjang," tambahnya.

Penelitian ini sendiri dibiayai oleh pemerintah Inggris dan industri telekomukasi, yang setidaknya telah menelan dana sebesar 13,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 270 milyar. Ke depannya MTHR akan melakukan studi baru terkait penggunaan ponsel dalam jangka panjang.


Baca juga:
Jauhkan Ponsel dari Payudara Anda!
Tips Mengurangi Dampak Buruk Radiasi Sinyal Ponsel
3 Mitos di Dunia Teknologi yang Diragukan Kebenarannya





POPULER

Berita Terkini Selengkapnya