Potret Menembus Batas: Ganasnya Buaya Singkil

Sejak 2007, 3 orang warga Singkil tewas dimangsa buaya. Umumnya mereka berprofesi sebagai nelayan di Sungai Singkil.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jun 2015, 02:15 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 02:15 WIB
Potret Menembus Batas:  Ganasnya Buaya Singkil
Sejak 2007, 3 orang warga Singkil tewas dimangsa buaya. Umumnya mereka berprofesi sebagai nelayan di Sungai Singkil.

Liputan6.com, Jakarta - Hilir mudik perahu membelah sungai. Ratusan warga Kabupaten Aceh Singkil, Aceh berburu buaya. Hewan predator yang sejak lama menjadi momok warga. Perburuan warga pun berbuah hasil. Salah satunya buaya remaja berukuran tiga meter tertangkap.

Selama 3 bulan, warga Desa Siti Ambia, Aceh Singkil berhasil menangkap 3 ekor buaya berukuran besar. Terakhir pertengahan Juni 2015, buaya sepanjang 5 meter tak berkutik terjaring perangkap warga. Reptil berbobot lebih dari satu ton itu menyedot perhatian warga.

Ini cerita lama pertarungan manusia versus buaya. Sejak 2007, 3 orang warga Singkil tewas dimangsa buaya. Umumnya berprofesi sebagai nelayan yang rutin mengais rezeki di Sungai Singkil.

Sungai Singkil yang membelah kawasan Rawa Gambut seluas lebih dari 10.000 hektar di Suaka Margasatwa Singkil, habitat ideal bagi buaya muara.

Habitat buaya yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, seharusnya menjadi lokasi terlindungi. Namun amarah warga tak bisa dibendung, karena keganasan buaya terus meminta korban.

Patriot-patriot Desa Siti Ambiya Aceh Singkil membelah dan menyisir Sungai Singkil, mengepung dan menangkap musuh utama desa secara hidup-hidup.

Buaya muara, predator yang sejak lama mengintai manusia untuk dijadikan santapan. Kali ini buaya berukuran 3 meter itu tak berkutik di tangan patriot-patriot desa.

Kepulangan pemburu seolah disambut bagai pahlawan desa. 3 Ekor musuh desa ditawan di rumah pawang buaya. Buaya-buaya tersebut hasil tangkapan selama 3 minggu.  

Pertengahan Juni 2015, buaya diperkirakan panjang 5 meter terjebak perangkap warga. Predator ini bobotnya lebih dari 1 ton

Api amarah warga yang berakibat menjadikan buaya muara Sungai Singkil menjadi musuh utama. Dipicu peristiwa 2007 lalu, Rahmi, nenek pencari lokan atau kerang tewas diserang buaya. Tragedi Rahmi tidak hanya berhenti sampai di situ.

Hingga Maret 2015 lalu, serangan buaya telah menewaskan 2 orang lagi.  Risman hilang saat mencari lokan di sungai, dugaan kuat Risman tewas dimangsa buaya. Korban ketiga Yusril, ia diserang dan dimangsa buaya saat mencari lokan bersama anak dan istrinya.

Sungai Singkil membelah kawasan rawa gambut seluas lebih dari 100.000 hektare di Suaka Margasatwa Sawa Singkil. Kawasan ini bagian dari ekosistem Gunung Leuser.

Bagaimana kisah keganasan buaya Singkil selanjutnya? Saksikan selengkapnya dalam tayangan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (21/6/2015), di bawah ini. (Dan/Ans)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya