Tradisi Grebek Syawal di Solo Dibalut Drama Kolosal Joko Tingkir

Sebelum gunungan ketupat dibagikan ada drama kolosal tentang Joko Tingkir melawan siluman buaya.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jul 2015, 06:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2015, 06:30 WIB
Tradisi Grebek Syawal di Solo Dibalut Drama Kolosal Joko Tingkir
Sebelum gunungan ketupat dibagikan ada drama kolosal tentang Joko Tingkir melawan siluman buaya.

Liputan6.com, Solo - Puncak tradisi Grebeg Syawal diwarnai rebutan gunungan ketupat oleh ribuan wisatawan di Taman Satwa Taru Jurug, Solo, Jawa Tengah. Tradisi ini merupakan halal bihalal yang digelar secara terbuka untuk rakyat umum setelah sebulan berpuasa.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (27/7/2015), sebelum diperebutkan, gunungan ketupat diarak ratusan warga yang berkostum ala abdi dalem kraton berkeliling Taman Satwa Taru Jurug Kota Solo, Jawa Tengah. Arak-arakan gunungan ketupat menjadi tontonan menarik bagi para pengunjung yang bersiap berebut 5 ribu ketupat itu.

Namun tunggu dulu. Sebelum gunungan ketupat dibagikan ada drama kolosal tentang Joko Tingkir melawan siluman buaya yang tak kalah menarik.

Puas menonton drama kolosal, saatnya berebut gunungan ketupat. Bagi kepercayaan sebagian warga, ketupat yang mereka dapatkan membawa berkah dan bisa mewujudkan harapan mereka.

Di antara mereka ada yang akan membawa ketupat yang didapat ke kampung halaman mereka, namun ada juga yang langsung dimakan.

Meski harus berdesakan, para pengunjung tetap antusias mengikuti tradisi tahunan Grebeg Syawal ini. (Nda/Ali)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya