Liputan6.com, Tangerang - Sejak Senin 17 Agustus malam, kerabat pilot Pesawat Trigana Air yang jatuh di Papua berdatangan ke rumah duka di Kadujaya, Curug, Tangerang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (18/8/2015), mereka hendak menyampaikan bela sungkawa atau mencari informasi tentang kondisi Hasanuddin setelah pesawat yang dikemudikannya jatuh di Pegunungan Bintang.
Selain keluarga dan kerabat para tetangga pun prihatin atas kecelakaan pesawat yang diterbangkan Kapten Hasanuddin itu. Keluarga yang tengah berduka hingga kini belum bersedia berbicara kepada media. Mereka memilih menunggu kepastian nasib Hasanuddin yang pesawatnya ditemukan hancur di pegunungan di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Advertisement
Kecelakaan Pesawat Trigana Air mendapat perhatian serius Presiden Joko Widodo usai upacara kemerdekaan di Istana Merdeka. Selain menyampaikan duka cita kepada keluarga korban, presiden juga memerintahkan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan memperbaiki sistem keselamatan penerbangan.
Pesawat Trigana Air yang membawa 54 orang termasuk 5 orang awak berangkat dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 WIT pada Minggu 16 Agustus yang lalu menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dijadwalkan pesawat mendarat di Bandara Oksibil pukul 15.30 WIB. Namun 32 menit setelah lepas landas pesawat kehilangan kontak dengan Bandara Oksibil. (Mar/Mut)