Jalur Kereta Internasional Ditutup, Ratusan Imigran Berjalan Kaki

Para pengungsi berjalan dari Kota Budapest menyusuri Sungai Danube dengan sesekali melintasi jalur lalu lintas

oleh Liputan6 diperbarui 08 Sep 2015, 02:58 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 02:58 WIB
Jalur Kereta Internasional Ditutup, Ratusan Imigran Berjalan Kaki
Para pengungsi berjalan dari Kota Budapest menyusuri Sungai Danube dengan sesekali melintasi jalur lalu lintas

Liputan6.com, Hungaria - Ratusan imigran dan pengungsi yang putus asa karena tak bisa melanjutkan perjalanan di Stasiun Kereta Keleti, Budapest, Hungaria terpaksa berjalan kaki sambil membawa barang bawaan mereka menuju Austria dan Jerman.

Keputusan ini mereka tempuh setelah pemerintah Hungaria menutup akses jalur kereta tujuan internasional.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (7/9/2015), para pengungsi berjalan dari Kota Budapest menyusuri Sungai Danube dengan sesekali melintasi jalur lalu lintas dengan tetap mendapat pengawalan dari polisi Hungaria.

Membanjirnya imigran gelap dari Timur Tengah dan Afrika ke Eropa mengundang simpati musisi asal Irlandia Bono U2. Bono berpendapat mereka yang meninggalkan rumah mereka karena ancaman krisis politik dan keamanan bukan disebut imigran gelap melainkan pengungsi.

Sehingga para pengungsi ini harus ditangani bersama. Ucapan bono ini disampaikan di Italia dalam pertemuan tentang kelaparan dunia oleh World Food Programme. (Mar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya