Tolak Digusur, 800 KK di Palembang Tidur di Rel Kereta

Warga Kemang Agung, Kertapati, Palembang, tak terima diusir hanya dibayar dengan Rp 250 ribu.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Sep 2015, 01:25 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 01:25 WIB
Tolak Digusur, 800 KK di Palembang Tidur di Rel Kereta
Warga Kemang Agung, Kertapati, Palembang, tak terima diusir hanya dibayar dengan Rp 250 ribu.

Liputan6.com, Palembang - Aksi protes disertai tangisan dan histeris dipilih warga Kemang Agung, Kertapati, Palembang di bantaran rel kereta jalur Palembang-Indralaya. Ini adalah wujud penolakan mereka terhadap rencana PT KAI menggusur mereka yang selama ini tinggal di bantaran rel kereta api.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (14/9/2015), mereka tidak mau diusir secara sepihak, meski sebagian besar sudah tinggal lebih dari 30 tahun.

Tak terima diusir hanya dibayar dengan Rp 250 ribu, sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang tinggal di areal seluas 176 ribu meter persegi, warga pun memilih protes dengan tidur di sepanjang rel kereta.

Tak ada komentar dari pihak PT KAI terkait protes warga. Rencananya lahan yang ditempati itu akan dimanfaatkan untuk jalur double track dan gedung perkantoran. (Dan/Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya