Kabut Asap Mulai Menipis di Jambi

Meski hujan belum juga turun membasahi Kota Jambi, pagi tadi kabut asap akibat pembakaran lahan sedikit berkurang lebih tipis.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Sep 2015, 13:10 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 13:10 WIB
20150916-Kabut Asap-Jambi
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jambi - Kabut asap akibat pembakaran lahan di Kota Jambi sedikit berkurang pada pagi ini. Kabut ini lebih tipis dari Selasa 15 September 2015 kemarin.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (16/9/2015), warga Kota Jambi juga sudah mulai melepaskan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Selasa kemarin, kualitas udara Kota Jambi berangsur membaik.

Angka indeks pencemaran udara berada di 179, masih masuk dalam kategori tidak sehat, namun sudah turun dari kategori berbahaya yang berlangsung sepanjang pekan lalu.

Meski kabut asap menipis dan jarak pandang berkisar 1.000 meter, belum juga ada pesawat yang berani mendarat di Bandara Sultan Thaha, Jambi. Padahal Selasa sore kemarin, jarak pandang sempat mencapai angka 5.000 meter, namun kembali anjlok pagi tadi. Laporan satelit Terra dan Aqua, titik api di Jambi saat ini adalah 58, berkurang dari hari sebelumnya yang mencapai angka ratusan.

Sementara, sudah 3 pekan sekolah diliburkan karena kabut asap. Beragam cara pun dilakukan siswa untuk mengisi waktu luang.

Salah satunya adalah Yorasakhi Ananta, siswa kelas 9 SMPN 7 Jambi mengerjakan setumpuk tugas yang diberikan guru melalui akun media sosial yang dikelola sekolah. Libur karena asap, siswa mengerjakan banyak tugas sekolah.

Sebagian siswa lain senang karena libur akibat kabut asap ini membuat mereka puas bermain-main dan beraktivitas di luar rumah meski dipenuhi kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan.

Dini hari tadi, 2 pesawat yang membawa 400 personel Brimob dari Mako Brimob Kelapa Dua mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan.

Kedatangan ratusan personel Brimob ini untuk membantu memadamkan kebakaran lahan yang masih terus berlangsung di Sumatera Selatan dan Jambi. Sebanyak 200 orang ditempatkan di Muaraenim dan 200 orang lagi langsung menuju Jambi lewat jalan darat. Proyeksi lama tugas mereka adalah 1 bulan. (Vra/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya