Kesal Tak Diberi Uang Beli Rokok, Pemuda Ini Habisi Nyawa Bocah

Bocah AM yang baru berusia 9 tahun dibunuh oleh pemuda tetangganya hanya karena tak dikasih uang untuk beli rokok.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Okt 2015, 19:13 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 19:13 WIB
Kesal Tak Diberi Uang Beli Rokok, Pemuda Ini Habisi Nyawa Bocah
Bocah AM yang baru berusia 9 tahun dengan tega dibunuh oleh pemuda tetangganya sendiri hanya karena tak dikasih uang untuk beli rokok.

Liputan6.com, Wonogiri - Misteri kasus pembunuhan AM, bocah 9 tahun di Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Jawa Timur terungkap. Dalam waktu kurang dari 2 hari, polisi meringkus tersangka Rifki Ahmad.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (2/10/2015), tak ada yang menduga pemuda yang sehari-hari kerap memberi pelajaran tambahan matematika kepada anak-anak di lingkungan tempat tinggal korban itu tega berbuat keji.

Tersangka Rifki mengaku tega menghabisi korban hanya karena kesal tidak diberi uang untuk membeli rokok. Namun pengakuan ini tidak sepenuhnya diyakini penyidik.

Kepada penyidik, tersangka juga sempat mencabuli korbannya. Tindak kekerasan itu dilakukan di rumah tersangka dan untuk mengelabui petugas tersangka menukar seragam sekolah korban agar tak mudah dikenali orang.

Kabar tewasnya AM, pelajar kelas 3 SDN Bulurejo mengagetkan pihak sekolah. Apalagi, korban dikenal sebagai anak pendiam.

"Dia itu termasuk anak yang pendiam sebenarnya. Enggak nakal, dia biasa saja. Prestasinya sedang-sedang saja," ucap Kepala SDN Bulurejo Kuswanto.

Usai diautopsi Kamis 1 Oktober 2015 malam, jasad korban dimakamkan. Namun hingga pagi tadi, pelayat masih terus mengalir datang ke rumah duka di Desa Bulurejo.

Jasad AM ditemukan tak bernyawa di bawah jembatan Dusun Soko, Desa Bulurejo Rabu 30 September 2015 malam. Korban AM ditemukan dengan luka lebam dan luka sayatan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. (Vra/Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya