Kilas Indonesia: Gergaji Jeruji, 7 Tahanan Polsek Ciracas Kabur

Ketujuh tahanan ini terlibat berbagai kasus termasuk pencurian, narkoba, uang palsu dan perjudian.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Okt 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 19:00 WIB
Ilustrasi tahanan
Ilustrasi tahanan

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga desa di Kabupaten Sumedang Jawa Barat, bersitegang dengan pengelola proyek Tol Cisumdawu. Mereka menghalangi pekerjaan proyek karena tanah dan lahan garapannya tak juga dibayarkan ganti ruginya. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (19/10/2015) .

Warga menilai pengembang hanya memberi janji ganti rugi tanpa ada realisasi, sementara pengembang meminta warga menanyakan hal itu ke pemerintah kabupaten.

Di Cirebon, Jawa Barat, puluhan warga yang didominasi perempuan dan anak-anak memprotes rencana eksekusi lahan. Warga menyebut lahan yang mereka tempati itu milik Keraton Kasepuhan.

Namun penggugat mengklaim memiliki bukti sah kepemilikan lahan seluas lebih dari 1.000 meter persegi itu. Mereka yang selama ini tinggal di atas tanah itu khawatir akan digusur oleh penggugat.

Di Jakarta, 7 tahanan di Polsek Ciracas, kabur dengan menggergaji dan mencongkel terali sel tahanan. Ketujuh tahanan itu terlibat berbagai kasus termasuk pencurian, narkoba, uang palsu dan perjudian.

Polisi yang bertugas baru mengetahui tahanannya kabur pada pukul 06.00 WIB, saat pemeriksaan rutin. Saat ini tinggal 2 tahanan yang masih berada di Polsek Ciracas.

Sementara di Medan, Sumatera Utara, banjir merendam ribuan rumah di 7 kecamatan Kota Medan. Banjir akibat hujan lebat di hulu sungai ini memaksa ribuan orang mengungsi. Di dataran rendah, ketinggian air mencapai lebih dari 2 meter. Sebagian warga menyebut banjir ini yang terparah dalam empat tahun terakhir. (Dan/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya