Liputan6.com, Palestina - Puluhan warga sipil Palestina berlarian setelah tentara zionis melepaskan tembakan gas air mata di Hebron tepi barat, Selasa waktu setempat. Militer Israel memang sengaja mengarahkan tembakan pada warga Palestina yang melakukan aksi protes. Tidak hanya gas air mata, tentara zionis ini juga menembakan peluru karet ke arah kerumunan pemuda Palestina.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (27/10/2015), meski membubarkan diri, beberapa pemuda Palestina masih sempat pelempar batu ke arah tentara zionis.
Sebelumnya di tempat yang sama juga terjadi bentrokan antara warga Palestina yang berunjuk rasa dengan militer Israel.
Advertisement
Di Lesbon, Yunani, sekitar 20 orang migran tiba di Lesbon, sebuah pulau di Yunani pada Selasa waktu setempat. Para migran ini menyeberang dengan menggunakan perahu karet. Para migran yang baru saja tiba di Yunani ini akan bergabung dengan sekitar 10.000 migran dan pengungsi yang tiba lebih awal di tempat penampungan.
Pemerintah setempat mengatakan bahwa mereka akan menyediakan dan meningkatkan pengawasan keamanan, serta memberikan perlengkapan yang memadai bagi ratusan ribu migran dan pengungsi agar tidak kedinginan.
Di Amman, Jordania, asap membumbung tinggi ke udara berasal dari ledakan yang terjadi di sebuah kawasan di Amman Jordania. 2 truk kontainer berisi ribuan kembang api meledak.
5 orang tewas dan sepuluh orang lainnya mengalami luka dan telah dibawa ke rumah sakit setempat. Bahkan beberapa di antara korban dalam kondisi kritis. Penyebab meledaknya kembang api ini masih dalam penyelidikan kepolisian kota Amman.
Sementara di Lima, Peru, dinding tembok dilengkapi dengan kawat berduri menjulang setinggi 3 meter yang terbentang 10 kilometer, berdiri kokoh di pinggiran ibukota Lima, Peru. Dinding pembatas daerah miskin dan kaya ini dibangun pada tahun 1980 dan baru selesai 3 tahun lalu.
Di daerah Vista Hermosa tinggal ratusan warga miskin. Sementara di bagian dinding sebelahnya merupakan wilayah Casuarinas, tempat tinggal orang-orang kaya di Kota Lima, Peru.
Pembangunan dinding pembatas ini sempat mendapat kecaman dari organisai Oxam dan warga Hermosa. Namun warga Casuarinas yang memiliki tanah dan tembok tersebut, tetap membangunnya dengan alasan keamanan mereka dan menghentikan penyerobotan tanah mereka. (Dan/Ron)