Jendela Dunia: Nenek 105 Tahun Jadi Pengungsi Asal Afghanistan

Nenek bernama Bibihal menempuh jarak ratusan ribu kilometer menjauh dari perang dan kemisikinan di Afghanistan menuju Swedia.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2015, 18:29 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 18:29 WIB
20151028-Jendela Dunia-Kroasia
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta Polisi Taiwan menyelamatkan seorang pengusaha Hong Kong yang diculik lebih dari 1 bulan. Berita itu mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (28/10/2015).

Direktur Pearl Oriental, Wong Kwan menghilang di dekat Taipei City saat berkunjung ke rumah saudaranya. Penculiknya menuntut tebusan US$ 9 juta. Sebanyak 12 orang ditangkap terkait penculikan ini. Wong Kwan pernah lepas dari tuduhan penipuan dan pencucian uang di Hong Kong pada 2009 lalu.

Di Carolina Selatan, Amerika Serikat, seorang Deputi Polisi di Richland County diskors karena berlaku kasar pada seorang siswi di sekolah menengah Spring Valey.

Sang Deputi berlaku kasar karena siswi ini menolak keluar dari kelas matematika setelah menolak menyerahkan telepon genggamnya. Video kejadian ini beredar di internet dan menimbulkan kontroversi.

Di Kroasia, seorang nenek berusia 105 tahun Bibihal Uzbeki asal Kunduz, Afghanistan masih memimpikan hidup yang lebih baik bersama ribuan pengungsi lain.

Bibihal menempuh jarak ratusan ribu kilometer menjauh dari perang dan kemisikinan di Afghanistan menuju Swedia. Bibihal kini berada di kamp pengungsi Kroasia setelah menyeberang dari Serbia bersama 17 anggota keluarganya.

Sementara itu, sekolah matador Marcial Lalanda di Madrid, Spanyol menjadi kontroversi setelah pemerintah setempat membatalkan subsidi publik untuk sekolah tersebut.

Pemerintah berpendapat dana dari publik tak seharusnya digunakan untuk penyiksaan hewan. Publik pun terbagi 2, masing-masing membuat petisi menolak atau mendukung pembiayaan Spanyol memiliki 54 sekolah matador. (Vra/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya