Tangis Haru Sambut Warga yang Diduga Diculik Aparat

Selama diculik, Hediyanto mengaku diborgol, disiksa dan diancam dengan senjata.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Nov 2015, 14:10 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 14:10 WIB
Kepulangan Korban Penculikan Oknum Tentara Disambut Tangis Haru
Selama diculik, Hediyanto mengaku diborgol, disiksa dan diancam dengan senjata.

Liputan6.com, Palembang - Tangis haru tidak terbendung saat Hediyanto diantar Kapolres Muara Enim, Sumatera Selatan ke Desa Pagar Dewa, Kecamatan Benakat, Muara Enim. Anak, istri, keluarga, dan tetangga dekat tak mengira Hediyanto masih hidup setelah diculik sejumlah oknum TNI, Kamis 12 November 2015.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (17/11/2015), Hediyanto dibawa dari rumahnya di bawah todongan pistol dan dimasukkan ke dalam mobil. Peristiwa itu disaksikan istrinya. Orang tersebut semula mengaku hendak membeli kayu.

Selama diculik, Hediyanto mengaku diborgol, disiksa, dan diancam dengan senjata. Pada Sabtu 14 November dini hari, tim Reskrim Polres Muara Enim datang menyelamatkan Hediyanto di Lubuk Linggau hingga terjadi tembak menembak.

Belakangan diketahui, 8 penculik itu adalah anggota Intel Kodam III Siliwangi yang tengah menyelidiki pencurian mobil komandan mereka.

Selain Hediyanto, ada 3 orang lainnya yang juga diculik. Mereka adalah Haryono, Herman, dan Yuda yang hingga kini belum diketahui nasibnya. (Dan/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya