Jendela Dunia: Polusi Udara di Beijing Sentuh Level Berbahaya

Kabut asap tebal di Beijing mengurangi jarak pandang hingga ratusan meter.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2015, 20:40 WIB
Diterbitkan 01 Des 2015, 20:40 WIB
Jendela Dunia: Polusi Udara di Beijing Menyentuh Level Berbahaya
Kabut asap tebal di Beijing mengurangi jarak pandang hingga ratusan meter.

Liputan6.com, Beijing - Polusi udara yang menyelimuti ibu kota China, Beijing menyentuh level berbahaya. Kabut asap tebal mengurangi jarak pandang hingga ratusan meter. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (1/11/2015).

Pembakaran batu bara menjadi penyebab utama. Pemerintah Tiongkok telah menghentikan sementara operasional beberapa pabrik dan membatasi penggunaan kendaraan berusia tua.

Di Olongapo, Filipina, pengunjuk rasa beraksi di luar gedung pengadilan Kota Olongapo. Mereka menunggu putusan kasus pembunuhan seorang transgender warga Filipina yang melibatkan anggota Marinir Amerika Serikat, Joseph Scott Pemberton.

Pemberton dituduh mencekik Jennifer Laude hingga tewas. Jika diputus bersalah, demonstran mendesak terdakwa dipenjara di Filipina.

Di Norwegia, peneliti Norwegian Polar Institute berlayar selama 111 hari, sejauh 4.000 mil di lautan Arktik, meneliti dampak perubahan iklim terhadap es di Kutub Utara.

Perubahan iklim mempengaruhi ekosistem lokal, sehingga ikan spesies baru secara berkala keluar dari perairan Arktik. Dan hasil penelitian menyimpulkan, lautan Arktik mengalami banyak perubahan dalam waktu singkat akibat perubahan iklim.

Sementara di Mesir, piramida dan sphinx disorot dengan lampu hijau sebagai wujud sambutan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Paris, Prancis. Warna hijau merupakan simbol dari kelestarian alam. Pertunjukan ini akan berlangsung hingga malam nanti.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya