VIDEO: Pundi Amal SCTV Kunjungi Desa Terpencil di Timur Indonesia

Natal tahun 2015 menjadi tahun spesial bagi warga Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

oleh Liputan6 diperbarui 27 Des 2015, 07:22 WIB
Diterbitkan 27 Des 2015, 07:22 WIB
VIDEO: Pundi Amal SCTV Kunjungi Desa Terpencil di Timur Indonesia
Natal tahun 2015 menjadi tahun spesial bagi warga Desa Asumanu.

Liputan6.com, Nusa Tenggara Timur - Natal tahun 2015 menjadi tahun spesial bagi warga Desa Asumanu. Untuk pertama kalinya, warga di daerah perbatasan Indonesia-Timor Leste ini mendapatkan pengobatan gratis, setelah menjadi bagian dari Indonesia lebih dari 60 tahun.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (27/12/2015), Pundi Amal SCTV yang merupakan penyaluran dari partisipasi pemirsa setia SCTV, kali ini mengunjungi salah satu daerah terpencil di bagian timur Indonesia, yaitu Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Pundi Amal kali ini sangat berkesan karena untuk pertama kalinya, desa terpencil ini mendapat bantuan pengobatan gratis. 10 Dokter diturunkan tim Pundi Amal SCTV di Desa Asumanu ini yang umumnya masih hidup secara tradisional.

Selama ini, warga Desa Asumanu lebih memilih berobat ke distrik Bobonaro di negara tetangga Timor Leste, daripada berobat ke pusat Kota Atambua yang jauhnya lebih dari 30 km. Ini disebabkan karena warga 2 negara ini hanya dibatasi air Sungai Maubusa yang jaraknya hanya kurang dari 1 km.

Antusiasme warga sangat terlihat. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi pengobatan gratis selama seharian penuh.

Mereka berharap, Pundi Amal SCTV menjadi awal bagi mereka, untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. Karena warga di desa ini lebih memilih untuk pergi ke Timor Leste guna memenuhi kebutuhan mereka, khususnya dalam hal fasilitas pengobatan dan komunikasi.

Semoga hal ini bisa menjadi perhatian pemerintah untuk semakin memperhatikan desa terpencil, agar warga merasa nyaman dan bangga menjadi warga negara Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya