Liputan6.com, Jakarta - Kecepatan, ketepatan teknik dan ketangkasan, faktor-faktor yang dibutuhkan untuk menguasai serangkaian jurus silat panglipur.
Silat asal Garut memadukan berbagai gaya dari lima aliran jurus silat, yakni Cimande, Cikalong, Sabandar, Betawi dan Sera.
Baca Juga
Selain menjaga tradisi, serangkaian adegan perkelahian, Cecep Arif Rahman dan murid-muridnya mampu memperlihatkan emosi dan memperagakan jurus-jurus silat dengan lihai.
Advertisement
Serius tapi santai adalah suasana yang selalu dibangun tiap kali latihan.
"Teknis hitungan dalam setiap adegan perkelahian koreo," kata Cecep.
Malam hari pun tetap dilakukan pelatihan bagi para pendekar muda. Setiap kelompok punya gerakannya masing-masing.
Tak hanya teknik yang ditampilkan, keindahan dan keselarasan gerakan pun diperlihatkan, menunjang kesempurnaan atraksi.
Gerakan-gerakan silat Panglipur menggambarkan empat unsur dalam silat. Sebagai tradisi, selain teknik bela diri, dibutuhkan mental dan spiritual yang bersih, olahraga dan hiburan dalam jurus jurus silatnya.
Baca Juga
- VIDEO: Iko Uwais Pamerkan Silat di Festival Bela Diri Dunia
- Lestarikan Silat Bandrong, 80 Ribu Pendekar Kumpul di Banten
- Ada Sosok Hebat di Balik Kesuksesan Pesilat Cantik Ini
Silat Panglipur tersohor hingga mancanegara. Bahkan orang asing pun rela datang ke Garut, hanya untuk mendalami silat panglipur, khususnya dengan Cecep Arif Rahman.
Cecep juga kerap diundang mengajar silat di luar negeri. Silat panglipur memiliki cabang di berbagai negara, yakni Belanda, Prancis, Austria, Swiss, London, Korea Selatan, Singapura hingga Amerika.
Banyak orang asing tertarik belajar silat panglipur karena kental tradisi, selain itu unsur musik yang dimasukkan menambah keindahan gerakan-gerakan silat panglipur.
Ciri khas silat panglipur memadukan gerakan panjang seperti silat Betawi dan Sumatra dan juga gerakan pendek khas Jawa Barat.
Jadi murid di perguruan silat panglipur cukup dengan kemauan dan kecocokan hati.
Adalah almarhumah Eni Rukmini Sekarningrat, pendekar wanita, putri pendiri Perguruan Silat Panglipur, yang berperan dalam perjalanan karir Cecep Arif Rahman.
Eni, guru besar Perguruan Silat Panglipur, pendekar wanita yang tersohor di kalangan pesilat nusantara di masanya.
Ia memimpin perguruan silat panglipur hingga puluhan tahun dan yakin silat panglipur akan dikenal hingga ke seluruh dunia.
Silat panglipur didirikan oleh Abah Aleh, ayahanda dari Eni, pada tahun 1909 di Bandung, Jawa Barat.
Sejak itu Abah Aleh mengajar silat kepada tentara Indonesia jaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan dan berkembang hingga kini.
Cecep Arif Rahman adalah murid generasi kelima Eni, penerus tradisi panglipur yang diajarkan, bahwa kekuatan pencak silat bukan pada tenaga besar, namun pada rasa.
Saksikan tersohornya perguruan silat panglipur selengkapnya dalam tayangan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (24/4/2016), di bawah ini.