Liputan6.com, Meksiko - Presiden Meksiko Enrique Pena Niento menganggarkan US$ 50 juta untuk menyewa pengacara bagi para imigran Meksiko yang terancam deportasi di Amerika Serikat (AS).
Uang tersebut akan disalurkan melalui konsulat Meksiko di AS dan berbagai program untuk melindungi hak warga Meksiko. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (31/1/2017).
Sementara itu di Amerika Serikat, unjuk rasa menolak larangan imigrasi oleh Presiden Donald Trump terus bergulir. Senin malam, warga berunjuk rasa di depan gerbang Mahkamah Agung, Washington DC.
Advertisement
Mereka menuduh larangan yang dikeluarkan Trump ilegal, tidak konstitusional, dan tidak bermoral. Kisruh politik AS direspons tiga bursa saham yang turun lebih dari satu persen saat dibuka, pada Senin pagi, 30 Januari kemarin.
Di Tokyo, Jepang, puluhan orang yang terdiri dari warga AS yang tinggal di Jepang dan warga lainnya berunjuk rasa dekat kedutaan Amerika di Tokyo.
Ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan apa yang disuarakan para pengunjuk rasa di AS dan penolakan terhadap larangan imigrasi oleh Presiden Donald Trump.
Di London, Inggris, ribuan orang berunjuk rasa di dekat rumah Perdana Menteri Inggris Theresa May, Senin malam kemarin. Warga memprotes rencana kunjungan Presiden Trump.
Mereka juga mengekspresikan kemarahannya atas larangan imigrasi Trump. Sebuah petisi daring menolak kunjungan Donald Trump telah mencapai 1,5 juta tanda tangan.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.