Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Willgo Zainar menganggap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) lalai dalam mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kemiskinan di Indonesia serta ketimpangan antara penduduk kaya dan miskin. Namun pernyataan dari Wilgo tersebut berseberangan dengan apa yang diungkap oleh Presiden Bank Dunia.
Wilgo menjelaskan dalam Rapat Paripurna tentang Pokok-pokok Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, gini koefisien atau ketimpangan penduduk kaya dan miskin di Indonesia mencapai 0,43. "Tapi upaya itu masih kalah cepat dengan yang kaya. Itu terjadi karena sektor ekonomi yang tumbuh umumnya tidak menyerap banyak tenaga kerja, sedangkan sektor pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta sektor industri cenderung tumbuh stagnan," tegas dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Willgo menambahkan, penduduk miskin di Indonesia pada tahun lalu mencapai 28 juta jiwa dan ada tambahan di tahun ini sebanyak 1,9 juta jiwa. Itu artinya, sambung dia, jumlah penduduk miskin menembus hampir 30 juta jiwa atau 12,25 persen dari jumlah penduduk miskin.
"Ini disebabkan karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memberi efek domino bagi peningkatan harga pokok, sehingga mengurangi daya beli masyarakat," jelasnya.
Willgo pesimistis terhadap target pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 9 persen dan angka pengangguran dikisaran 5,2 persen-5,5 persen. "Kami rasa enggak akan tercapai target itu apalagi jika pertumbuhan ekonominya disebut berkualitas tapi kenyataannya sekadar wacana belaka saja," paparnya.
Bank Dunia Apresiasi Pemerintahan RI
Sementara, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim justru mengaku kagum kepada keberhasilan pemerintah dalam mengurangi kemiskinan. "Saya belajar banyak hal yang mengagumkan dari Indonesia, antara lain keberhasilannya mengurangi kemiskinan ekstrim," kata dia.
Selama 15 tahun terakhir, lanjut dia, Indonesia telah berhasil memangkas separuh jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1,25 per hari menjadi 11,3 persen saja. Itu artinya Indonesia telah membantu 25 juta orang keluar dari jurang kemiskinan. Menurutnya, hal itu merupakan kemajuan yang luar biasa.
"Saya kagum secara profesional maupun pribadi. Saya sangat percaya akan upaya untuk memprioritaskan mereka yang lemah dan kurang berdaya. Mereka harus dibantu agar kondisi hidup dalam kekurangan tidak menghalangi kemampuan mereka meraih potensi maksimal," tuturnya.
Melalui prestasi Indonesia yang besar dalam pengentasan kemiskinan ekstrim, Bank Dunia telah belajar dari kesuksesan Indonesia tersebut. Khususnya, Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang sangat mengesankan dan membuat berbagai kebijakan yang membantu mendistribusikan kesejahteraan yang baru diperoleh itu.
Pada saat yang sama, Indonesia juga telah menjadi ahli dalam melindungi masyarakat dari bencana alam dan membantu pemulihan mereka sehingga mereka segera bangkit dan tidak jatuh miskin akibat mengalami bencana.
Ditambah selama 10 tahun terakhir, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah mencapai rata-rata 6 persen per tahun. Ini pencapaian yang besar mengingat status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah dan berpenduduk nomor empat paling besar di dunia. (Fik/Gdn)
Anggota DPR: Pemerintah Sebaiknya Lakukan Reformasi Struktural
Penduduk miskin di Indonesia pada tahun lalu mencapai 28 juta jiwa dan ada tambahan di tahun ini sebanyak 1,9 juta jiwa.
Diperbarui 26 Mei 2015, 14:13 WIBDiterbitkan 26 Mei 2015, 14:13 WIB
Kehidupan warga pemukiman kumuh di Bantaran Waduk Pluit ini merupakan sekelumit potret kemiskinan di Indonesia, Jakarta, (10/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Luncurkan Danantara Hari ini 24 Februari 2025, Siapa yang Bakal Memimpin?
Tips Gemuk untuk Ibu Menyusui: Panduan Lengkap Meningkatkan Berat Badan Sehat
Dukung Visi Presiden Prabowo, Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas
Terbebani Menang, Jakarta Livin Mandiri Gagal ke Final Four PLN Mobile Proliga 2025
Fenomena Alam Perigee dan Banjir Rob, Mengapa Bulan Dekat Bumi Bisa Picu Banjir?
Awal Puasa Ramadhan 2025 Berpotensi Beda, Ini Analisis Pakar BRIN
Prediksi Harga Emas Tembus Rp 2 Juta Segram, Kapan?
Apa Itu WiFi? Dari Sejarah, Fungsi hingga Cara Kerjanya
Kabar Terbaru Rumah Abah Jajang dengan Pemandangan Indah, Benarkah Masih Ramai Pengunjung?
Apa Tujuan Mewarnai dalam Proses Menggambar: Manfaat dan Perkembangan Anak
Gus Baha Kisahkan 3 Orang yang Berdebat di Pintu Surga, Endingnya Bikin Kaget
3 Resep Seblak Sehat: Tetap Pedas, tapi Lebih Bergizi