Top 5 Bisnis: Jangan Katakan Hal Ini Saat Wawancara Kerja

Banyak hal yang berpengaruh keberhasilan wawancara kerja, mulai dari sikap dan bahasa tubuh, penampilan, hingga cara Anda berpendapat.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 13 Nov 2015, 09:01 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 09:01 WIB
Wawancara kerja
Wawancara kerja

Liputan6.com, Jakarta Wawancara kerja merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelamar kerja. Banyak hal yang berpengaruh dalam keberhasilan proses ini, mulai dari sikap dan bahasa tubuh, penampilan, hingga cara Anda menyampaikan pendapat.

Namun perlu diingat apa yang Anda katakan dan lakukan selama wawancara dapat berpengaruh pada Anda untuk diterima atau bahkan ditolak.

Tips mengenai hal-hal tabu diucapkan saat wawancara kerja menjadi artikel paling diburu pembaca. Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Kamis, 13 November 2015:

1. Mau Cepat Diterima Kerja? Jangan Katakan Hal Ini Saat Wawancara

Saat wawancara kerja, ada beberapa hal yang tabu untuk diucapkan. Salah satunya adalah membicarakan keburukan bos, perusahaan bahkan rekan kerja Anda sebelumnya.

Pewawancara mungkin sebelumnya bekerja untuk perusahaan yang sama atau menjadi rekan bos Anda dulu. Ada sejumlah hal lain yang tak boleh disampaikan saat wawancara kerja, apa sajakah?
     
2. Intip Aktivitas Presiden Jokowi di Pagi Hari

Sebagai kepala negara, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selalu disibukkan dengan berbagai agenda, mulai dari rapat, kunjungan kerja, atau peresmian berbagai acara. Sebagai presiden, banyak kebiasaan yang ia lakukan yang berbeda dari orang lain. Salah satu contoh adalah aktivitas di pagi harinya.

Di hadapan ratusan santri dari pondok pesantren di Gresik, Jawa Timur, Jokowi menceritakan kegiatan paginya yang diisi dengan menggali informasi terbaru mengenai Indonesia, baik secara makro ekonomi ataupun situasi politik.

"Kalau pagi saya itu sarapannya angka-angka. Jangan harap sarapan nasi goreng atau sejenisnya, tapi angka-angka," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan yang dimaksud angka-angka tersebut adalah harga-harga pangan dan kebutuhan pokok yang berada di pasaran. "Yang pertama saya baca yang kaitannya dengan harga pangan. Pertama kali beras, harus, naik atau turun," kata dia.

3. Punya Rumah Idaman plus Kantong Aman? Bisa!

Memiliki rumah sendiri bersama pasangan hidup memang menjadi impian setiap orang yang berumah tangga. Tak ingin kan terus menerus tinggal di rumah orang tua atau mertua apalagi mengontrak?

Memang mencari rumah di masa sekarang haruslah dipersiapkan secara matang, karena rumah juga selain sebagai tempat tinggal juga bisa menjadi investasi di masa depan.

Kebanyakan sudah mulai menyerah dengan harga rumah yang semakin mahal, uang muka, dan cicilan rumah, padahal jika Anda tahu caranya Anda bisa kok mendapatkan rumah idaman tanpa stres, salah satunya dengan mencari rumah sesuai kebutuhan dan kemampuan kita.

Ada baiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini sebelum membeli rumah sebagai tempat hunian Anda. Apa sajakah?

4. Menteri Susi Ngamuk ke Pengusaha Ikan Asal AS, Soal Apa?
 
 Indonesian Fisheries Investment Forum (IFIF), sebuah forum yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke Indonesia, justru ternoda dengan pernyataan Blane Olson. Importir dan pengusaha perikanan asing dari Anova Seafood Group ini melontarkan kalimat yang mengiris hati Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Saat konferensi pers, Susi mengungkapkan kekecewaannya kepada Olson, pengusaha ikan asal Amerika Serikat (AS). Pasalnya, Olson dianggap mengeluarkan pernyataan tidak pantas dalam sebuah forum yang diselenggarakan untuk menarik investasi masuk. Kalimat itu diucapkan saat berlangsungnya IFIF di gedung KKP, kemarin (11/11/2015).

"Di forum bisnis kemarin, ada satu paragraf yang membuat saya sebagai Menteri KKP RI kecewa. Saya beranggapan statement itu tidak pantas, tidak patut disebutkan dalam forum tersebut," kata Susi dengan nada tegas di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/11/2015).

5. Moziah Bridges, CEO Sukses Berusia 13 Tahun

Bakat berbisnis ternyata dapat dimulai dari usia yang sangat belia. Moziah Bridges, misalnya, di usia 13 tahun sudah terjun untuk menekuni bisnisnya di bidang pakaian. Bisnisnya yang bernama "Mo's Bows" lahir dari kecintaannya atas dasi kupu-kupu dan ketidakpuasannya atas pilihan warna busana-busana yang tersedia bagi anak-anak seusianya di pasar

Seperti yang dilansir dari laman Business Insider, bisnis yang ia jalankan tidak main-main. Ia menjual dasi kupu-kupu unik hasil desainnya sendiri. Siapa sangka, dasi kupu-kupu tersebut mampu terjual hingga US$ 200 ribu atau setara dengan Rp 2,7 juta.

Bridges memulai bisnisnya saat masih berusia 9 tahun dengan bimbingan orang tuanya. Bridges yang masih belum beranjak remaja itu kini sudah memimpin timnya sendiri. (Ndw/Zul)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya