3 Fakta El Clasico Barcelona vs Real Madrid di Final Copa del Rey: Duel Puncak ke-8 hingga Kontroversi Wasit

Liputan6.com, Jakarta Final Copa del Rey 2025 bakal diwarnai pertarungan klasik dan panas antara duo tim raksasa LaLiga Barcelona melawan Real Madrid.

Laga bertajuk El Clasico itu dijadwalkan berlangsung di Estadio de La Cartuja, Sevilla, pada Minggu (27/4/2025) pukul 03.00 WIB.

Sebagaimana diketahui, rivalitas Barcelona dan Real Madrid sendiri bukanlah sebatas pertandingan sepak bola. Lebih daripada itu, pertemuan ini jadi semacam ajang pertaruhan gengsi, sejarah, dan prestise yang sudah berlangsung lama.

Bagi Los Blancos, pertarungan melawan Blaugrana dini hari nanti juga menjadi layaknya ajang balas dendam setelah mereka gagal keluar sebagai juara Piala Super Spanyol alias Supercopa de Espana awal tahun ini.

Anak-anak asuh Hansi Flick kala itu berhasil merebut trofi juara usai menang sensasional dengan 5-2 atas Real Madrid dalam duel yang digelar King Abdullah Sports City pada 13 Januari 2025.

Belum lagi di kompetisi liga, posisi Real Madrid juga masih ada di belakang rival sengitnya. Barcelona untuk sementara menduduki puncak klasemen LaLiga, tetapi hanya terpaut 4 angka dari Real Madrid di urutan kedua.

Tak cuma perkara balas dendam, ada 3 fakta menarik yang mewarnai duel El Clasico antara Barcelona melawan Real Madrid di final Copa del Rey, Minggu (27/4/2025) dini hari nanti. Simak selengkapnya pada halaman berikut ini.

Sengitnya rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid tergambar jelas dari frekuensi pertemuan mereka dalam berbagai kompetisi.

Sepanjang sejarah Copa del Rey saja, duo kesebelasan telah menggelar total 37 kali El Clasico. Barca jadi tim yang lebih banyak unggul dalam perjumpaan tersebut usai menang 16 kali,13 kali kalah dan 8 kali imbang melawan Los Blancos.

Sementara itu khusus babak final, Copa del Rey 2025 bakal menandai kali ke delapan duel Barcelona vs Real Madrid tersaji. Sebelum ini, Barca dan Madrid sudah 7 kali berhadapan di laga puncak, dengan rincian 4 kemenangan dipetik Los Blancos dan 3 sisanya milik Blaugrana.

Adapun pertemuan pertama kedua tim di final Copa del Rey terjadi pada edisi 1936, ketika Los Blancos menang 2-1 atas Blaugrana. Sementara itu duel terakhir keduanya dalam kompetisi serupa berlangsung sudah lama, tepatnya musim 2013/2014, dengan Real Marid kala itu kembali menang 2-1.

Meski Barcelona akhir-akhir ini nampak tangguh ketika dihadapkan dengan rival besarnya, hasil pertandingan final Copa del Rey Barcelona vs Real Madrid tetap sulit diprediksi.

Hal itu mengingat tim besutan Hansi Flick bakal dipaksa tampil tanpa sejumlah pemain kunci. Robert Lewandowski serta Alejandro Balde dilaporkan harus menepi akibat cedera.

Padahal dua-duanya merupakan kontributor yang mencetak gol ketika Barcelona terakhir kali mengalahkan Real Madrid 5-2 di final Supercopa de Espana awal tahun ini.

Tak hanya di dalam lapangan, situasi panas dalam El Clasico Barcelona vs Real Madrid sudah menyelimuti bahkan sebelum final Copa del Rey digelar pada Minggu (27/4/2025).

Real Madrid sempat 'ngambek' akibat pernyataan wasit Ricardo De Burgos Bengoetxea dan asisten wasit VAR Pablo Gonzalez Fuertes saat konferensi pers jelang duel. Ketika itu, mereka menyoroti Los Blancos sebab dinilai suka memberi kritik soal kinerja wasit melalui saluran Real Madrid TV.

De Burgos bahkan mengaku anaknya ikut terkena dampak berupa cemoohan yang mengatakan sang ayah pencuri sebagai buntut dari sikap Madrid itu.

Los Blancos diklaim merasa tersinggung dan disudutkan hingga sempat meminta RFEF mengganti wasit dan mengancam ogah main di final Copa del Rey. Mereka juga mangkir dari agenda konferensi pers dan latihan terbuka jelang duel.

Walau begitu, belakangan Real Madrid sudah menegaskan bahwa mereka tak berniat cabut dari partai puncak melawan Barcelona. Dalam pernyataan di situs resminya, mereka Los Blancos mengaku tak ingin mencoreng kompetisi olahraga berskala global hanya karena pernyataan 'tidak menyenangkan dan tidak pantas' dari kedua wasit.