Dukung Pasar Keuangan 2025, BI Kembangkan Repo dan DNDF

Bank Indonesia akan mengembangkan instrumen repurchase agreement (repo) dan Domestic Non-Delverable Forward (DNDF) pada 2021-2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 17:00 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, Donny Hutabarat mengatakan, Bank Indonesia akan mengembangkan instrumen repurchase agreement (repo) dan Domestic Non-Delverable Forward (DNDF) pada 2021-2022. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan pasar uang 2025.

Repo ini sangat strategis, repo merupakan instrumen yang collateralized (dijaminkan) terutama kalau kolateralnya SBN, resikonyo kecil dan membentuk harganya akan lebih efisien,” katanya dalam taklimat media daring, Jumat (25/6).

Donny mengatakan harga yang dibentuk dari repo akan sangat baik dan akan menjadi acuan Bank Indonesia di pasar uang. Pengembangan repo akan mendukung stabilitas keuangan, sedangkan DNDF dipilih karena termasuk instrumen yang cukup simple dan menggunakan metode fixing.

“Saat ini DNDF sudah sangat pesat perkembangannya dan perannya dalam mendukung stabilitas juga cukup baik,” jelasnya.

Pengembangan repo, akan dilakukan dengan perluasan pelaku transaksi repo, perluasan underlying Repo, pengembangan pricing repo yang efisien, kemudian penguatan sertifikasi tresuri dan market conduct, pemanfaatan Mini GMRA Syariah, serta pengembangan Securities Lending and Borrowing.

“Kami akan kembangkan juga ke aset kelas yang lain, katakanlah obligasi korporasi yang high grade. Jadi akan secara bertahap kami kembangkan,” tutur Donny.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengembangan DNDF

Ilustrasi Bank Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia

Sementara pengembangan DNDF yang dilakukan melalui sejumlah upaya, yakni perluasan transaksi DNDF, menyeimbangkan supply-demand, pengembangan variasi mata uang dan tenor DNDF, dan penguatan JISDOR sebagai kurs fixing DNDF yang kredibel.

“Nanti akan dorong DNDF, katakanhlah DNDF Malaysian Ringgit, Japanese Yen, bahkan Chinese Yuan bisa kita kembangkan secara bertahap. Tentunya tenornya juga lebih bervariatif bahkan sampai satu tahun,” tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya