Kisah Bocah 7 Tahun Rawat dan Hidupi Ayahnya yang Lumpuh

Seorang bocah berusia tujuh tahun harus berjuang sendirian untuk merawat ayahnya yang lumpuh sejak setahun yang lalu.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 30 Okt 2015, 17:08 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2015, 17:08 WIB
Kisah Bocah 7 Tahun Rawat dan Hidupi Ayahnya yang Lumpuh
Seorang bocah berusia tujuh tahun harus berjuang sendirian untuk merawat ayahnya yang lumpuh sejak setahun yang lalu.

Citizen6, China Kisah mengharukan datang dari negeri Tirai Bambu China. Seorang bocah berusia tujuh tahun harus berjuang sendirian untuk merawat ayahnya yang lumpuh sejak setahun yang lalu.

Ou Yangli, bocah laki-laki asal provinsi Guizhou, China ini mendapat musibah pada musim panas 2013, karena ayahnya jatuh dari lantai dua rumah mereka. Dilansir CCTV News pada Jumat (30/10/2015), peristiwa tersebut mengakibatkan sebuah cedera tulang belakang yang dialami Ou Tongming dari pinggang ke bawah hingga menjadi lumpuh.

CCTVNews/Facebook

Karena tak mampu mengatasi situasi dan perawatan yang menguras tabungan keluarga, akhirnya sang istri memilih untuk meninggalkan Tongming dan anaknya. Sejak saat itu, Yanglin merawat ayahnya yang sakit, sambil terus melanjutkan pendidikannya.

CCTVNews/Facebook

Setiap harinya Yanglin rutin bangun pukul 06.00 pagi untuk menyiapkan makanan dengan memastikan bahwa ayahnya sarapan sebelum ia berangkat sekolah. Saat jam istirahat sekolah, ia pulang untuk memberikan ayahnya makan siang.

CCTVNews/Facebook

Yangli memang berbeda dengan anak-anak seusianya yang tengah menikmati masa-masa bermain. Setelah pulang sekolah, ia menghabiskan waktunya untuk mencari barang-barang bekas yang dapat ditukar dengan uang.

"Aku tak bisa hidup tanpa ayah. Ayah saya membutuhkan obat-obatan, tapi saya tidak punya uang," ucap Yangli.

CCTVNews/Facebook

Sesampainya di rumah, bocah itu membantu membasuh obat berupa minyak ke punggung dan bokong ayahnya.

Kondisi tersebut membuat Tongming merasa kasihan dengan anaknya. Ia bahkan pernah berpikir melakukan bunuh diri untuk mengakhiri rasa sakitnya. Namun, setiap kali ia memikirkan Yonglli yang seorang yatim memaksanya untuk mempertimbangkan keputusannya kembali. (ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya