Kalimat yang Tidak Sesuai dengan Kaidah Adalah Kalimat Tidak Baku, Ini Penjelasannya

Pengertian, ciri dan contoh kalimat tidak baku.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 15 Nov 2023, 15:20 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 15:20 WIB
Ilustrasi menulis, belajar, kalimat majemuk setara
Ilustrasi menulis, belajar, kalimat majemuk setara. (Foto oleh Polina Tankilevitch: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-buku-catatan-pena-penulisan-6929268/)

Liputan6.com, Jakarta Dalam proses komunikasi, penggunaan bahasa yang tepat memegang peranan penting. Kekuatan pesan terletak pada kemampuan kalimat untuk mengikuti kaidah dan aturan tata bahasa. Kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah adalah kalimat yang dapat mengaburkan makna, dan bahkan merusak kesan formal suatu tulisan atau pembicaraan.

Kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah adalah kalimat yang melanggar aturan tata bahasa dan ejaan. Fenomena ini seringkali terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap penggunaan kata yang tepat, struktur kalimat yang benar, atau bahkan pemilihan gaya bahasa yang sesuai dengan konteksnya. 

Sebagai contoh, kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah adalah kalimat yang mengandung ejaan yang salah. Ketidakakuratan dalam penulisan kata-kata dapat mengakibatkan kebingungan dan mengurangi kredibilitas tulisan.Jadi penulis perlu menjaga konsistensi kebenaran ejaan agar tulisan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

Hal ini membuat pemahaman akan perbedaan antara kalimat baku dan tidak baku menjadi kunci untuk menjaga kejelasan komunikasi. Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian, ciri dan contohnya, Rabu (15/11/2023).

Kalimat yang Tidak Sesuai dengan Kaidah

Ilustrasi menulis, kalimat
Ilustrasi menulis, kalimat. (Photo created by lookstudio on www.freepik.com)

Kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah adalah kalimat tidak baku. Kalimat tidak baku mengacu pada kalimat-kalimat yang tidak mematuhi kaidah atau aturan tata bahasa yang berlaku dalam suatu bahasa. Kalimat-kalimat ini dapat melibatkan pelanggaran ejaan, tata bahasa, atau struktur kalimat. 

Dalam konteks bahasa Indonesia, kalimat tidak baku dapat merujuk pada penggunaan kata yang tidak tepat, ejaan yang salah, atau penyusunan kalimat yang tidak sesuai dengan aturan gramatika yang berlaku.

Sebagai contoh, jika seseorang menggunakan kata-kata slang yang tidak umum digunakan dalam situasi formal, itu bisa dianggap sebagai kalimat tidak baku. Begitu pula dengan kalimat-kalimat yang memiliki struktur gramatika yang cacat atau menggunakan ejaan yang keliru.

Penting untuk memahami dan mengikuti kaidah bahasa yang berlaku untuk menjaga kejelasan dan ketepatan komunikasi. Penggunaan kalimat yang baku membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca atau pendengar.

Ciri-ciri Kalimat Tidak Baku

3. Mencoba Menulis Kalimat Bahasa Inggris
Dengan menulis kosa kata bahasa inggris, akan memudahkanmu mengingat setiap kata baru (Sumber foto: elearningindustry.com)

Kalimat tidak baku dapat memiliki beberapa ciri-ciri yang melibatkan pelanggaran aturan tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari kalimat tidak baku:

1. Ejaan yang Salah

Contoh: "Saya ingin berkunjung ke monas." (Seharusnya: "Saya ingin berkunjung ke Monas.")

2. Penggunaan Kata Slang atau Kasual yang Tidak Sesuai Konteks

Contoh: "Gue lagi bingung, deh!" (Seharusnya: "Saya lagi bingung, nih!")

3. Penggunaan Kata yang Tidak Tepat atau Kurang Formal

Contoh: "Dia sangat betah tinggal di kampung itu." (Seharusnya: "Dia sangat senang tinggal di kampung itu.")

4. Kurangnya Subjek atau Predikat

Contoh: "Sedang hujan." (Seharusnya: "Sedang hujan di luar.")

5. Penggunaan Kata Ganda yang Tidak Perlu

Contoh: "Dia datang masuk ke dalam ruangan." (Seharusnya: "Dia masuk ke dalam ruangan.")

6. Penggunaan Kata Asing tanpa Alasan yang Jelas

Contoh: "Saya suka jogging di park setiap pagi." (Seharusnya: "Saya suka jogging di taman setiap pagi.")

7. Kesalahan Struktur Kalimat

Contoh: "Suka dia makan pizza." (Seharusnya: "Dia suka makan pizza.")

8. Penggunaan Gaya Bicara yang Kurang Tepat

Contoh: "Anak itu tuh suka banget sama mainan itu." (Seharusnya: "Anak itu sangat menyukai mainan itu.")

9. Ketidaksesuaian Bentuk Kata

Contoh: "Kucing itu sangat kurus, lebih kurus dari kucing ini." (Seharusnya: "Kucing itu sangat kurus, lebih kurus dari kucing yang ini.")

10. Kurangnya Kohesi dan Koherensi Antara Kalimat

Contoh: "Dia bangun tidur. Pergi ke dapur." (Seharusnya: "Dia bangun tidur dan pergi ke dapur.")

11. Penggunaan Tanda Baca yang Salah

Contoh: "Saya suka makan durian , tapi tidak suka bau durian." (Seharusnya: "Saya suka makan durian, tapi tidak suka bau durian.")

Penting untuk memperhatikan aturan tata bahasa, menggunakan kata yang tepat, dan memastikan struktur kalimat yang benar guna menghasilkan kalimat yang baku dan mudah dipahami.

Contoh Kalimat Tidak Baku

Berikut adalah 10 contoh kalimat tidak baku beserta penjelasannya:

1. Ejaan yang Salah

Kalimat Tidak Baku: "Kemarin saya bekerjo sampai malam."

Penjelasan: Ejaan yang benar adalah "kerja," bukan "bekerjo."

2. Penggunaan Kata Slang

Kalimat Tidak Baku: "Gue lagi bosen nih, males banget!"

Penjelasan: "Gue" dan "males" merupakan bentuk slang, yang seharusnya digantikan dengan "saya" dan "malas" dalam konteks formal.

3. Penggunaan Kata yang Tidak Tepat

Kalimat Tidak Baku: "Saya merasa sangat jengkel dengan situasi ini."

Penjelasan: Kata "jengkel" kurang tepat, sebaiknya diganti dengan "kesal" untuk konteks yang lebih umum.

4. Kurangnya Subjek atau Predikat

Kalimat Tidak Baku: "Bermain di taman."

Penjelasan: Kalimat tersebut tidak memiliki subjek yang jelas. Seharusnya ditambahkan subjek, misalnya, "Anak-anak bermain di taman."

5. Penggunaan Ganda Kata

Kalimat Tidak Baku: "Dia datang ke rumah saya tapi tidak datang masuk."

Penjelasan: Penggunaan "datang" dan "masuk" bersamaan kurang tepat. Sebaiknya, "Dia datang ke rumah saya tapi tidak masuk."

6. Penggunaan Bahasa Kasual yang Tidak Sesuai

Kalimat Tidak Baku: "Gimana kabarnya?"

Penjelasan: "Gimana" adalah bentuk informal dari "bagaimana." Sebaiknya digunakan dalam konteks yang lebih santai, bukan dalam situasi formal.

7. Ketidaksesuaian Bentuk Kata

Kalimat Tidak Baku: "Mereka sangat hobi bermain game."

Penjelasan: Kata "hobi" seharusnya digunakan sebagai kata benda, bukan sebagai kata kerja. Sebaiknya, "Mereka sangat suka bermain game."

8. Kurangnya Kohesi dan Koherensi

Kalimat Tidak Baku: "Hujan turun. Saya suka kopi."

Penjelasan: Hubungan antara hujan dan minuman kopi tidak jelas. Sebaiknya, "Ketika hujan turun, saya suka minum kopi."

9. Penggunaan Kata Asing tanpa Alasan

Kalimat Tidak Baku: "Saya sudah check email saya."

Penjelasan: Kata "check" sebaiknya diganti dengan kata Indonesia yang setara, seperti "memeriksa" atau "mengecek."

10. Kesalahan Struktur Kalimat

Kalimat Tidak Baku: "Tidak suka saya makan sayur."

Penjelasan: Struktur kalimat ini kurang tepat. Sebaiknya, "Saya tidak suka makan sayur."

Penting untuk selalu memperhatikan kaidah tata bahasa dan ejaan agar kalimat yang digunakan menjadi baku dan lebih mudah dipahami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya