Sebelum Peristiwa Isra Miraj, Bagaimana Cara Sholat yang Dilakukan Nabi?

Kewajiban sholat baru ditetapkan setelah peristiwa Isra Mi'raj. Namun, Nabi sudah melaksanakan sholat sebelumnya, meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya.

oleh Putry Damayanty diperbarui 06 Jan 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 14:30 WIB
Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)
Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa Isra Mi'raj menjadi dasar perintah sholat lima waktu bagi umat Islam, sehingga kewajiban sholat berlaku setelah peristiwa tersebut. Meskipun sholat lima waktu baru ditetapkan setelah Isra Miraj, hal itu tidak berarti Nabi Muhammad SAW tidak pernah melaksanakan sholat sebelumnya.

Sebenarnya, sholat telah menjadi kewajiban sejak beliau diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni, yang berbunyi:

أن جبريل أتاه في أول ما أوحي إليه فعلمه الوضوء والصلاة

Artinya: “Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu dan sholat,” (HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).

Lalu, bagaimana cara sholat yang dilakukan Nabi sebelum peristiwa Isra Miraj? Untuk memahami hal ini, berikut penjelasannya dikutip dari NU Online.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Kewajiban Sholat Sudah Ada sejak Wahyu Pertama Nabi

[Bintang] Isra Miraj
Ilustrasi Isra Miraj. (via. islamicity.org)

Dikutip dari NU Online, menurut Ibnu Ishaq, kewajiban sholat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama. Bahkan, Rasul dan Khadijah sudah sholat sebelum sholat lima waktu diwajibkan.

Tidak hanya itu, para sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan sholat dan berbuat baik. Ini dipahami dari hadis yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Dalam kitab itu, Ibnu Rajab menulis:

وقال ابن عباس: حدثني أبو سفيان في حديث هرقل، فقال يأمرنا، يعني النبي صلى الله عليه وسلم، بالصلاة والصدق والعفاف

Artinya: “Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang hadis Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami sholat, jujur, dan menjaga harga diri.”

Riwayat ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat ini menunjukkan Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk sholat, berkata jujur, dan menjaga harga diri. Bahkan ia sendiri juga melakukan hal yang sama sebelum adanya kewajiban sholat lima waktu. Ibnu Rajab menegaskan:

والأحاديث الدالة على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي بمكة قبل الإسراء كثيرة

Artinya: “Hadis yang menunjukkan Nabi mengerjakan sholat sebelum isra sangatlah banyak.”

Sholat Nabi sebelum Peristiwa Isra

mimpi sholat di masjid
mimpi sholat di masjid ©Ilustrasi dibuat AI

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perintah mengerjakan sholat sudah ada sebelum peristiwa isra. Namun pertanyaannya, bagaimana bentuk sholat yang dikerjakan Rasulullah, berapa rakaat, dan kapan saja waktunya.

Merujuk pada penjelasan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari, ulama berbeda pendapat terkait bagaimana sholat Rasul sebelum isra. Tetapi yang paling penting, seluruh ulama ingin membuktikan bahwa kewajiban sholat sudah ada sebelum isra. Ibnu Rajab menjelaskan:

لكن قد قيل: إنه كان قد فرض عليه ركعتان في أول النهار وركعتان في أخره فقط...وقال قتادة: كان بدء الصلاة ركعتين بالغداة وركعتين بالعشي

Artinya: “Tetapi, ada yang mengatakan bahwa sholat yang diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua rakaat subuh dan dua rakaat waktu malam… Qatadah mengatakan, ‘Sholat pertama kali adalah dua rakaat subuh dan dua rakaat isya.’”

Dengan demikian, perintah sholat pertama kali tidak langsung lima waktu, tetapi hanya dua kali sehari, yaitu dua rakaat di waktu shubuh dan dua rakaat di waktu isya.

Sholat Nabi sebelum Peristiwa Miraj

cara sholat taubat
cara sholat taubat ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Kemudian masih timbul pertanyaan, kira-kira sholat apa yang dikerjakan Nabi sebelum mi’raj. Sebagaimana diketahui, sebelum mi’raj, Rasulullah berhenti di Baitul Maqdis untuk mengerjakan sholat. Hal ini seperti dikisahkan dalam banyak hadis isra mi’raj. Salah satu penggalan hadis tersebut adalah:

ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْن

Artinya: “Kemudian Rasul masuk masjid dan sholat dua rakaat.”

Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih pada saat menjelaskan hadits ini mengatakan:

أي: تحية المسجد، والظاهر أن هذه في الصلاة التي اقتدى به الأنبياء وصار فيها إمام الأصفياء

Artinya: “Maksudnya, sholat tahiyatul masjid. Secara lahir, inilah sholat yang diikuti oleh para Nabi, sehingga Nabi Muhammad menjadi imamnya para Nabi.”

Merujuk pendapat Mula Al-Qari, sholat yang dikerjakan Nabi di Baitul Maqdis adalah sholat tahiyatul masjid dan jumlahnya dua rakaat.

Dengan demikian, kewajiban sholat sudah ada sebelum isra mi’raj, meskipun jumlahnya tidak seperti sholat lima waktu. Begitu pula kewajiban wudhu. Cara wudhu dan sholat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya