Budaya Minum Kopi Jadi Daya Tarik Wisata Indonesia di Mancanegara

Wisatawan mancanegara kerap tertarik dengan sesuatu yang bernuansa tradisi, salah satunya adalah tradisi minum kopi d masyarakat Indonesia.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Agu 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 17:00 WIB
Kopi nusantara
Wisatawan mancanegara kerap tertarik dengan sesuatu yang bernuansa tradisi, salah satunya adalah tradisi minum kopi d masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia sejak lama terkenal sebagai kawasan penghasil biji kopi terbaik, mulai dari kopi Aceh, Toraja, Bali, hingga Kopi Flores. Berbagai jenis kopi nusantara, baik yang robusta maupun arabika banyak digemari wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Tak heran saat pameran pariwisata MITM yang digelar 5-7 Agustus 2016 di Mid Valley Exhibition Centre, Kuala Lumpur, stan kopi Wonderful Indonesia ramai dipenuhi pengunjung.

Sara, salah seorang barista asal Bali kepada Liputan6.com, Minggu (7/8/2016) mengatakan, orang Malaysia kebanyakan peminum kopi three in  one dengan menyatukan kopi, krimer, dan gula.  Tidak seperti orang Indonesia yang terbiasa minum kopi organik tanpa campuran, meski sebenarnya masih banyak juga yang suka minum kopi sachet.

Bagi Sara hadir di pameran pariwisata MITM merupakan kesempatan yang tepat untuk mengenalkan kopi Indonesia, sambil mengedukasi bahwa tradisi minum kopi itu menyehatkan. Apalagi Indonesia memiliki jenis kopi yang banyak dan unik karena tumbuh di lingkungan pegunungan.

“Sebenarnya semua kopi memiliki citarasa yang sama, namun kopi-kopi Indonesia menjadi terbaik karena tumbuh di daerah-daerah pegunungan api. Kopi itu tergantung lingkungan perkebunan kopi itu sendiri,” ungkap Sara.

Seorang pengunjung pameran pariwisata MITM 2016 ingin merasakan kenikmatan kopi Bali di stan Wonderful Indonesia.

Bagi Sara kopi menjadi sarana yang tepat bagi Indonesia untuk memperkenalkan budaya dan destinasi wisata yang dimilikinya. Di Bali misalnya, industri pariwisata yang terus berkembang diimbangi oleh anak-anak muda yang banyak membangun kedai dan kafe yang menjual kopi Nusantara, khususnya kopi Bali.

“Tak hanya menjual kopi, saya di Bali punya program namanya Barista Kampung, di situ saya dan teman-teman mengajak anak-anak muda Bali untuk menjaga kebun kopinya agar tidak dijual. Saya kenalkan ini loh kita sebenarnya punya kopi terbaik di dunia,” katanya menambahkan.

Sejalan dengan Sara, Nurdiansyah selaku Kepala Sub Bidang Pameran Wisata Umum Kawasan Asia Tenggara mengatakan, sama seperti batik, kopi juga merupakan sarana yang tepat untuk mengenalkan kebudayaan dan pariwisata. Pariwisata berkaitan erat dengan budaya dan kekayaan keindahan alam yang dimiliki. Wisatawan mancanegara selalu tertarik pada sesuatu yang bernuansa kebudayaan, termasuk tarian dan kesenian.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya