Bendera Setengah Tiang bagi 5 Petugas TN Sebangau yang Gugur dalam Tugas

Air mata salah satu istri rimbawan yang sedang hamil delapan bulan pecah saat melepas jenazah sang suami yang gugur saat bertugas di Taman Nasional Sebangau.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 11 Mar 2020, 02:02 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 02:02 WIB
Bendera Setengah Tiang bagi 5 Petugas TN Sebangau yang Gugur Saat Bertugas
Foto para korban kecelakaan speedboat di TN Sebangau. (dok. Biro Humas KLHK/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Enam foto korban tewas dalam tabrakan kapal di Sungai Sebangau berjejer di kantor Taman Nasional Sebangau (TNS) seolah menyambut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Palangka Raya, Selasa pagi, 10 Maret 2020. Suasana duka begitu terasa, terdengar suara tangisan keluarga dan rekan sejawat korban.

Didampingi Wamen LHK Alue Dohong, Sekjen Bambang Hendroyono, Dirjen KSDAE Wiratno, dan jajaran eselon I dan II KLHK, MenLHK tampak tak bisa menyembunyikan raut wajah dukanya saat duduk di hadapan peti jenazah pegawai TNS Tyas Novianti. Saat memberikan kata sambutan, nada suaranya terdengar bergetar hebat menahan tangis. Air mata yang coba ditahan sedari mendarat di Palangka Raya tumpah jua.

"Mewakili segenap keluarga besar KLHK dan Pemerintah, ikut berduka teramat dalam atas kepergian Abdi Darmansyah, Ibnu Yudistira Hendrawan, Mutiara, Tyas Novianti, Mansyah dan Umroatus Sholikhah. Kami mengembalikan pada-Mu ya Tuhan, putra-putri terbaik KLHK ini," kata Menteri Siti dengan suara bergetar, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Setelah menyerahkan santunan duka pada keluarga korban, Menteri Siti memimpin penghormatan terakhir. Ia juga ikut mengantar sampai peti jenazah dimasukkan ke ambulans untuk diantar ke pemakaman.

Perjalanan dilanjutkan ke rumah duka di Kelurahan Kereng Bangkirai. Ratusan pelayat memadati dua rumah bersebelahan, tempat Abdi Darmansyah (35) dan adik iparnya, Ibnu Yudistira Hendrawan (27), disemayamkan.

Ibnu bertugas sebagai Manggala Agni di Taman Nasional Sebangau. Sementara, Abdi bertugas sebagai Polhut Taman Nasional Sebangau yang meninggalkan istri yang sedang hamil 8 bulan dan seorang putri berusia 5 tahun.

Rumah Abdi yang dituju MenLHK pertama kali. "Bu Menteri, suami saya sekarang sudah tidak ada. Anak saya sudah tidak ada ayahnya," ratap istri Abdi saat menerima santunan.

Menteri Siti langsung menguatkan dengan memastikan bahwa keluarga besar KLHK akan terus memperhatikan keluarga korban yang ditinggalkan. "Saya hadir di sini memastikan bahwa kita akan terus bersama. Tetap kuat, kita satu keluarga besar," pesannya.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ekspresi Duka Keluarga

Bendera Setengah Tiang bagi 5 Petugas TN Sebangau yang Gugur Saat Bertugas
Istri salah satu korban TN Sebangau memeluk peti jenazah suaminya. (dok. Biro Humas KLHK/Dinny Mutiah)

 

Usai dari rumah Abdi, Menteri Siti melangkah ke rumah sebelahnya. Jasad Ibnu tengah diratapi keluarganya dengan penuh rasa sedih kehilangan.

"Saya punya kenangan dengan saudara Ibnu, fotonya dengan selang air untuk memadamkan api di garis terdepan karhutla masih ada di ruang kerja saya. Kami sangat kehilangan sosok penuh dedikasi," kata mantan Sekjen Depdagri itu.

Beranjak siang rombongan yang dipimpin Menteri Siti melanjutkan perjalanan menuju Masjid Zainul Muttaqin di Kelurahan Kasongan, Kabupaten Katingan. Di sini telah menunggu jenazah Mansyah, pegawai TNS untuk dibawa ke pemakaman usai disalatkan.

Saat hendak menyerahkan santunan, istri korban jatuh pingsan di hadapan Menteri Siti. Kesedihan semakin menyeruak. Lantunan dzikir dan doa dari jemaah yang hadir beriringan terdengar menguatkan.

Didampingi Wamen Alue Dohong dan Sekda Kalteng Fachrizal, Menteri Siti ikut menyaksikan keranda jenazah staf-nya yang bertugas di tingkat tapak itu diangkat, bahkan turut mengantarkan sampai ambulans benar-benar berangkat ke pemakaman.

Perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Kapuas yang membutuhkan perjalanan pulang dan pergi sekitar empat jam menuju ke rumah duka korban pegawai TNS bernama Mutiara. Pemakaman sudah selesai dilaksanakan saat ia tiba di sana, tapi suasana duka masih begitu terasa. Ia duduk bersama kedua orangtua korban untuk menguatkan.

Pukulan Berat

Bendera Setengah Tiang bagi 5 Petugas TN Sebangau yang Gugur Saat Bertugas
Salah satu jenazah korban kecelakaan di Sungai Sebangau disemayamkan. MenLHK Siti Nurbaya melayat. (dok. Biro Humas KLHK/Dinny Mutiah)

Jelang malam,rombongan MenLHK kembali ke Palangka Raya untuk menuju RSUD Doris Silvanus, tempat dua korban pegawai TNS atas nama Yuliansi dan Selfia, dirawat intensif akibat peristiwa kecelakaan tersebut. Sedangkan, satu korban tewas atas nama Umroatus Sholikhah, istri dari Polhut TNS, dikebumikan di kampung halamannya di Jawa Tengah.

Total korban dari pihak KLHK karena musibah kecelakaan ini adalah delapan orang. Enam di antaranya dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, dan dua masih menjalani perawatan.

"Peristiwa ini merupakan pukulan berat bagi Kementerian. Kami kehilangan pegawai-pegawai yang baik. Tidak mudah melalui masa-masa sulit ini, tapi tetap harus kita lalui bersama," kata Menteri Siti.

Insiden nahas tabrakan antara perahu yang ditumpangi para korban dengan kapal yang membawa rombongan Paspampres di Taman Nasional Sebangau ini juga menyebabkan tewasnya Dandim Kuala Kapuas Letkol Bambang Kristianto Bawono.

Menteri Siti mengatakan sejak pertama mendapat kabar kejadian, ia langsung berkoordinasi dengan semua pihak. Selain itu juga mengimbau kepada seluruh jajarannya se Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang, sebagai tanda berkabung atas gugurnya rimbawan TNS dalam melaksanakan tugas.

"Saya mengucapkan terimakasih pada unsur Pemerintah Daerah, dan semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi korban, sampai pada proses pemakaman. Mari kita doakan semoga korban yang gugur husnul khotimah, dan yang masih dirawat diberi keselamatan serta kesehatan," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya