Pendidikan Anak Transmigran Aceh Timur Terlantar

Sebanyak 76 anak transmigran asal Aceh Timur yang ditampung di Jakarta, terlantar pendidikannya. Mereka mendapatkan pengajaran tiga kali seminggu dengan fasilitas terbatas.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Okt 2000, 07:34 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2000, 07:34 WIB
12aungsi.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Sejak mengungsi dari wilayah Serambi Mekah pada November tahun kemarin, sebanyak 76 anak transmigran asal Aceh Timur yang ditampung di Jakarta, terlantar pendidikannya. Kini mereka hanya mendapatkan proses pengajaran tiga kali dalam seminggu. Itu pun dengan fasilitas yang kurang memadai sama sekali.

Proses pengungsian ini sebenarnya berkat bantuan Pemerintah Daerah Sumatra Utara dan bantuan sukarela masyarakat. Baru-baru ini, sebanyak 60 kepala keluarga transmigran dari Aceh Timur yang telah 10 bulan menetap di Medan akhirnya pulang ke Tanah Jawa. Begitu datang pada bulan Oktober ini mereka langsung ditempatkan di Wisma Transito milik Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

Di lokasi penampungan ini terdapat 76 anak transmigran usia sekolah yang tak dapat melanjutkan sekolahnya. Sayangnya, departemen terkait baru mampu menyediakan tiga tenaga pengajar saja sejak dua pekan lampau atas permintaan para transmigran. Tenaga pengajar ini datang tiga kali seminggu, selama tiga atau empat jam belajar. Yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga maksimal pukul 13.00 setiap Selasa, Rabu, dan Kamis.

Saat ini di kalangan pengungsi tersebut terdapat 16 orang anak usia taman kanak-kanak, 44 orang anak usia sekolah dasar, 12 orang setingkat sekolah menengah pertama, dan empat orang setingkat sekolah menengah umum. Untuk sementara, ruangan belajar bagi tingkat SMP dan SMU dijadikan satu, karena tak ada fasilitas tambahan.(BMI/Chadijah Mastura dan Adi Iskarpandi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya