Fokus Perbaikan Rel, PT KAI Belum Evakuasi Lokomotif KA Malabar

PT KAI memprioritaskan perbaikan rel di jalur tergulingnya KA Malabar di Tasikmalaya. Evakuasi lokomotif menunggu rel diperbaiki.

oleh Rinaldo diperbarui 06 Apr 2014, 12:27 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2014, 12:27 WIB
[FOTO] Akibat Longsor, Kereta Api Malabar Masuk Jurang
Petugas dan warga sekitar berusaha untuk membantu korban yang terjebak di dalam gerbong , Jumat (4/4) (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Tim Evakuasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai memperbaiki rel yang amblas karena tergerus tanah longsor sehingga menyebabkan lokomotif dan 2 gerbong KA Malabar jurusan Bandung-Solo masuk jurang di jalur Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat 4 April lalu.

"Diprioritaskan perbaikan rel biar segera bisa dipakai kembali," kata Kepala Kepolisian Sektor Kadipaten AKP Rudi di Tasikmalaya, Minggu, mengutip penjelasan pihak PT KAI.

Ia menuturkan, 2 gerbong eksekutif yang bertabrakan dan terjungkal keluar dari jalur rel sudah berhasil dievakuasi, sedangkan lokomotif yang masuk jurang akan dievakuasi setelah rel diperbaiki. "Evakuasi lokomotif ditunda dulu. Masih di bawah," katanya.

PT KAI terlihat memanfaatkan 2 alat berat jenis crane untuk mengangkat 2 gerbong dan lokomotif yang masuk jurang sedalam 10 meter.

Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Sugeng Priyono sebelumnya memberikan keterangan bahwa alat evakuasi harus ditunjang pondasi bantalan rel dan tanah yang kuat untuk bisa menarik lokomotif.

"Jadi, harus kuat dulu relnya untuk bisa menarik lokomotif di bawah," ujarnya.

KA Malabar pada Jumat lalu sekitar pukul 18.00 WIB melaju dari arah Bandung menuju Tasikmalaya. Lokomotifnya masuk jurang beserta 2 gerbong setelah menabrak lintasan rel yang ambles tergerus longsor di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Jawa Barat.

Peristiwa itu menyebabkan 3 orang tewas, 10 penumpang yang 2 orang di antaranya warga negara Perancis mengalami luka-luka. (Ant/Raden Trimutia Hatta)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya