Paket Diduga Bom, Marwan PKB: Dramatisasi Politik Level Kacangan

Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengaku partainya tidak terusik dengan kabar yang sempat menggegerkan warga sekitar markas Gus Dur itu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 11 Apr 2014, 11:38 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2014, 11:38 WIB
Paket Diduga Bom, Marwan PKB: Dramatisasi Poilitik Level Kacangan
Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengaku, partainya tidak terusik dengan kabar yang sempat mengeggerkan warga sekitar markas Gus Dur itu.

Liputan6.com, Jakarta - Bekas kantor Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjadi tempat berkumpulnya para Gusdurian di Jalan Kalibata I Nomor 12, Jakarta Selatan, Kamis 10 April 2014 malam sempat digegerkan penemuan paket mencurigakan yang diduga berisi bom.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar menilai ada pihak yang tidak menyukai PKB. "Itu dramatisasi politik di level kacangan, nggak mutu sama sekali," kata Marwan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Terkait nama pengirim 'Sahabat PKB' yang berada di dalam paket tersebut, Marwan berpendapat, pelaku sengaja mendramatisasi. Ia menduga agar seakan-akan di tubuh PKB ada perpecahan.

"Seolah mendramatisasi saja itu. PKB solid, kondusif, suara kita juga naik. Kita tenang-tenang saja," ucap Marwan.

Marwan pun berharap dan meminta pihak kepolisian, segera menangkap pelaku yang mengirimkan paket mencurigakan tersebut. "PKB sudah serahkan sepenuhnya ke polisi atau tidak. Polisi harus menangkap pelaku, karena sudah membuat gaduh," tambah Marwan.

Paket tersebut awalnya diterima Tarso Ngudi Nugroho, pria yang mengaku sebagai Gusdurian yang sudah menumpang di markas Gus Dur sejak 2 tahun lalu. Paket itu diterima sejak Selasa 8 April lalu setelah disimpan sekuriti bernama Muhaimin.

Paket tersebut berisi mercon, bubuk mesiu dan paku sebanyak 25 batang. Paket yang dibungkus koran yang direkatkan menggunakan lakban itu terdapat nama pengirim dengan menyebut 'Sahabat PKB'.

Paket mencurigakan ini sempat merepotkan petugas Gegana Polda Metro Jaya. Hingga kini Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus ini.

(Shinta Sinaga)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya