Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini belum diketahui penyebab kebocoran pipa gas yang mengalami kebocoran dan sempat memicu nyala api di Jalan Sudirman, kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Bahkan peristiwa ini sempat melukai beberapa karyawan mitra PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).
Namun PT Telkom berharap, tak terjadi sikap saling menyalahkan antara pihak-pihak yang diduga terkait dalam kasus ini.
"Diharapkan tidak ada pihak-pihak yang saling menyalahkan terkait kejadian ini, sambil menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan pihak Labfor Polda," ujar Vice President Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Arif Prabowo dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Menurut Arif, penyelidikan kasus ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. Bahkan pihak Telkom juga sudah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya. Sementara, ada 2 karyawan mitra Telkom yang memang terkena dampak ledakan. Namun hanya menderita luka ringan dari kejadian tersebut.
Arif juga sekaligus membantah di lokasi ledakan pipa gas tersebut ada penggalian utilitas yang dilakukan oleh Telkom. Karena menurutnya, pekerjaan penyambungan kabel serat optik yang pihaknya lakukan letaknya berjauhan dari titik ledakan gas. Sedangkan pekerjaan sipil berupa pengeboran oleh Telkom telah selesai sejak Mei 2014.
"Fakta-fakta di lapangan menunjukkan penyebab ledakan pipa gas tersebut diindikasikan bukan dari pekerjaan yang sedang dilakukan oleh mitra Telkom," jelas Arif.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami membantah di lokasi kebocoran pipa gas ada pekerjaan proyek MRT. Sebab pihaknya sedang tidak melakukan penggalian atau pengeboran di kawasan tersebut.
"Bukan (proyek MRT). Itu PT Telkom," kata Dono saat dihubungi.
Namun, ia belum dapat memastikan tujuan penggalian utilitas yang dilakukan pihak Telkom. Apakah penggalian tersebut berkaitan untuk memindahkan utilitas demi kelancaran proyek MRT atau bertujuan lain. PT MRT akan melakukan pengecekan lebih lanjut. (Sss)