Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa yang melanda Myanmar pada hari ini, Kamis (3/4/2025). Menko PMK, Pratikno menjadi pimpinan misi kemanusiaan akan menyampaikan bantuan ke Myanmar.
Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan total bantuan 64 ton dari swasta dan 60 ton total bantuan Pemerintah Indonesia. Secara keseruhan total bantuan sebesar 124 ton atau senilai USD 1,2 juta.
Baca Juga
Adapun sekitar 20 ton sudah di Myanmar. Sementara itu, personel SAR dan EMT yang diterjunkan 157 orang, di antaranya 69 orang berangkat dengan kloter ke-3 hari ini. Dalam misi ini, turut serta jajaran pejabat dari BNPB, Kemenlu, Kemenko PMK, BASARNAS, dan BAZNAS.
Advertisement
Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar yang terdampak gempa bumi pada 28 Maret lalu.
"Pemerintah Indonesia berharap bantuan berisi obat-obatan, alat sanitasi, dan kebutuhan pokok dari masyarakat Indonesia tersebut dapat membantu meringankan beban penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak,” ucap Menlu Sugiono seperti dikutip dari situs Kemlu RI.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menanggapi kabar gempa bumi Myanmar tersebut dengan langsung menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan yang diperlukan oleh rakyat Myanmar dan Thailand.
"Bapak Presiden telah memerintahkan Menko PMK dan Kepala BNPB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar. Sekaligus, Bapak Presiden juga menyampaikan bela sungkawa mendalam dan empati yang tulus kepada rakyat Myanmar yang menjadi korban gempa," tambah Menlu Sugiono. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Upacara Pelepasan Bantuan Kemanusiaan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma.
Menlu Sugiono menambahkan bahwa diplomasi kemanusiaan Indonesia didasari semangat kemanusiaan dan solidaritas sesama anggota ASEAN. Pemberian bantuan ini juga mengedepankan aspek inklusivitas bagi semua yang terdampak di Myanmar.
Situasi Myanmar Belum Kondusif
Pada momen pelepasan bantuan untuk korban gempa Myanmar, Menlu Sugiono turut menyampaikan bahwa kondisi saat ini belum kondusif di Myanmar.
"Sampai hari ini karena situasi keamanan dan politik Myanmar yang juga belum Kondusif. Sampai hari ini, jumlah korban dan jumlah kerusakan itu masih terus berkembangan. Berdasarkan catatan yang kami miliki, sampai hari ini ada 2.886 korban jiwa, 4.639 luka-luka, sementara masih ada kurang lebih 300 orang yang dinyatakan hilang," jelas Menlu Sugiono dalam pidato pelepasan bantuan seperti dikutip dari situs Kemlu RI.
"Berdasarkan pemantauan dan laporan yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Myanmar, sejauh ini belum ada laporan korban Warga Negara Indonesia (WNI). Kita harap seluruh Warga Negara Indonesia yang ada di sana dalam kondisi yang baik," imbuh Menlu Sugiono.
Menlu Sugiono menuturkan bahwa setelah tanggal 28 Maret "kami berkoordinasi dengan Kemenko PMK untuk menyiapkan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar. Di saat yang bersamaan juga ada rapat darurat, rapat antara seluruh Menteri Luar Negeri di ASEAN untuk mengkoordinasikan Langkah-langkah pemberian bantuan kemanusiaan untuk Myanmar yang sifatnya tanggap darurat."
"Kemudian, berdasarkan hasil rapat dari Kementerian Luar Negeri negara-negara ASEAN juga, bahwa saat ini yang sangat dibutuhkan adalah shelter dan alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Oleh karena itu kita juga mengirimkan bantuan sebagian besar dari bantuan tersebut dari apa yang mereka butuhkan," papar Menlu Sugiono.
Advertisement
Pengiriman Bantuan Gempa Myanmar Sebelumnya
Sebelumnya, pada Senin (1/4), Indonesia telah mengirimkan bantuan yang disertai dengan pengerahan 61 petugas INASAR. Pemerintah Myanmar telah meminta bantuan kepada masyarakat internasional, termasuk Pemerintah Indonesia, untuk membantu penanggulangan bencana alam akibat gempa bumi pada 28 Maret 2025.
Pusat gempa di Myanmar berkekuatan 7,7 skala Richter, berjarak 13 km arah barat laut dari Kota Sagaing, dengan gempa susulan di dua kota terbesar di Myanmar, yakni Mandalay dan ibu kota Nay Pyi Taw.
Indonesia pernah memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar ketika terdampak Siklon Mocha, pada 24 Juni 2023. Saat itu, bantuan yang dikirimkan seberat 45 ton dengan estimasi nilai sebesar Rp 7,7 miliar. Total nilai bantuan kemanusiaan akibat gempa kali ini mencapai USD 1 juta atau setara Rp 16,6 miliar.
