Liputan6.com, Surabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melarang dan mengharamkan warga Nahdatul Ulama (NU) atau Nahdiyin, masuk dan ikut bergabung dalam Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"ISIS ini muncul karena adanya gerakan politik dan konspirasi internasional yang mengatasnamakan agama," ujar Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, dalam dialog kebangsaan yang bertemakan 'Ancaman ISIS terhadap Islam Indonesia dan NKRI' di Kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Agung Timur No 9 Surabaya, Kamis (21/8/2014).
Alasannya, gerakan ISIS selalu menimbulkan kekacauan, selalu bertentangan dengan agama. Bahkan, kata dia, tidak sedikit tokoh Islam yang menjadi korban dari gerakan radikal itu.
“Nah, paham inilah yang sangat bertentangan dengan agama yakni ajaran Nabi Muhammad SAW, Islam mengajarkan sebagai agama yang rahmatan lil alamin, penuh dengan kasih sayang dan menghormati satu sama lain. Bukan dengan cara kekerasan. Selain bertentangan dengan agama, gerakan ISIS juga bertentangan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu Pancasila," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko mengingatkan tentang bahaya ISIS yang merupakan bahaya laten bagi masyarakat. ISIS merupakan paham ideologi berbahaya yang tidak mengakui Pancasila dan NKRI.
"Di Jatim memang ada beberapa wilayah yang sudah terindikasi dengan gerakan ISIS. Di antaranya, wilayah Malang, Lamongan, Sidoarjo, Tulungagung, dan Surabaya. Namun demikian wilayah lainnya tetap perlu diwaspadai terhadap penyebaran ISIS itu sendiri," ungkapnya.
Eko Wiratmoko juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jatim, yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 tahun 2014 tentang larangan masuknya ISIS di Jatim.
“Besar harapan kami terhadap masyarakat. Baik dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pemuda agar segera melaporkan kepada pihak berwenang jika diwilayah masing-masing mengetahui adanya gerakan ISIS,” lanjutnya.
Selain itu, Pangdam V/Brawijaya juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kodam V/Brawijaya, Korem sampai Koramil untuk menangkap keberadaan ISIS di wilayah Jatim.
"Ini demi menjaga keamanan masyarakat dan kedaulatan NKRI," pungkas Eko Wiratmoko. (Ein)
PWNU Jatim: ISIS Adalah Konspirasi yang Mengatasnamakan Agama
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko mengingatkan tentang bahaya ISIS yang merupakan bahaya laten bagi masyarakat.
Diperbarui 21 Agu 2014, 20:40 WIBDiterbitkan 21 Agu 2014, 20:40 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Potret Kompak Yayuk Suseno dan Henry Yosodiningrat di Momen Haru Siraman Anak
Hasil Drawing 16 Besar Liga Europa: Manchester United Dapat Lawan Sulit
Gibran Tinjau 2 Puskesmas di Jaktim, Pastikan Program Cek Kesehatan Gratis Efektif
Danantara Bisa Genjot Investasi EBT hingga Ketahanan Pangan
Pemulung di Thailand Jual Emas yang Dikumpulkan dari Tempat Sampah, Harganya Capai Rp9,5 Juta
Sebanyak 47 Kepala Daerah Tanpa Alasan Tidak Hadir di Retret Magelang
Celana Hijau Cocok dengan Baju Warna Apa? Panduan Lengkap Padu Padan
Ramadan 2025: Muhammadiyah vs Pemerintah, Akankah Puasa dan Lebaran Serentak?
Plus Minus Efek Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tak Ikut Retret ke Ekonomi
Mengenal Kepribadian ENFJ T: Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan
Donald Trump Minta Meja Kerja Ikonis di Gedung Putih Diganti Usai Anak Elon Musk Taruh Upil
Kematian Tragis Remaja 15 Tahun di Gorut, Fakta Baru atau Jalan Buntu?