Ini Penyebab Gempa di Maluku Utara

Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara pukul 09.31.40 WIB disertai susulan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Nov 2014, 14:50 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 14:50 WIB
Penjelasan BNPB Soal Hambatan Relokasi Korban Sinabung
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (31/10/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara pukul 09.31.40 WIB disertai susulan. Gempa juga terjadi di Bolaangmongondow, Sulawesi Utara dengan kekuatan 6,3 SR dan berkedalaman 59 km dan disertai susulan.

Dalam keterangan yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada Sabtu (15/11/2014), berdasarkan analisis dari Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) Irwan Meilano dan Masyhur Irsyam, gempa 7,3 SR terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Eurasia di barat pada lempeng Laut Maluku.

Subduksi ganda menghasilkan kompresi barat timur dengan laju 4 cm per tahun. Gempa tadi pagi memiliki mekanisme sesar naik.

Sejarah kegempaan yang pernah terjadi adalah gempa tsunami tahun 1932 dengan kekuatan 8,3 SR dan gempa pada tahun 1858 dengan kekuatan 7,4 SR yang juga menghasilkan tsunami.

Pada peta gempa terbaru, wilayah tersebut memiliki percepatan tinggi. Saat ada peringatan dini, maka waktu yang tersedia untuk evakuasi hanya rata-rata 30 menit setelah gempa.

"Sumber tsunami di Indonesia adalah gempa lokal sehingga waktu evakuasi hanya singkat. Jika ada kepanikan adalah hal yang wajar karena masyarakat langsung merasakan guncangan gempa. Masyarakat juga harus segera mencari tempat yang tinggi untuk evakuasi sementara jika ada peringatan tsunami," tutur Sutopo. 

BMKG menginformasikan, gempa berkekuatan 7,3 skala Richter terjadi pukul 09.31.40 WIB dengan kedalaman 10 km. Lokasinya 1,94 Lintang Utara - 126,50 Bujur Timur. BMKG menyatakan, peringatan tsunami meliputi Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat.

Gempa berikutnya terjadi pada pukul 09.31.44 WIB, hanya selisih 4 detik, dengan kekuatan 7,3 SR dengan kedalaman 48 km. Lokasinya berada di 1,95 Lintang Utara - 126,46 Bujur Timur.

Gempa ketiga terjadi pukul 09.43.12 WIB dengan kekuatan 5 SR. Selisih 12 menit dari gempa kedua. Lokasinya 1,99 Lintang Utara - 126,52 Bujur Timur.

Gempa juga mengguncang wilayah Provinsi Sulawesi Utara bagian selatan, tepatnya di wilayah Bolaang Mongondow pukul 10.08.05 WIB dengan kekuatan 6,3 SR. Lokasinya 0,39 Lintang Selatan - 124,1 Bujur Timur dengan kedalaman 59 km dan tidak berpotensi.

Gempa berkekuatan 5 SR juga terjadi di Bitung, Sulawesi Utara dengan kedalaman 10 km pada pukul 10.57.02 WIB. Gempa berikutnya berkekuatan 5,1 SR dengan kedalaman 10 km pukul 11.06.04 WIB di Halmahera Barat, Maluku Utara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya