Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyiksaan pembantu rumah tangga (PRT) kerap terjadi akhir-akhir ini. Salah satunya di Medan, Sumatera Utara. Kemarahan warga tak terbendung saat polisi membawa tersangka Syamsul Anwar ketika tiba di lokasi olah TKP kasus penganiayaan PRT di Jalan Angsa.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (20/12/2014), satu persatu korban penganiayaan PRT ditemukan. Jenazah pertama ditemukan 31 Oktober lalu di Desa Barus Jahe, Karo, Sumatera Utara, dikenali sebagai Cici.
Korban tewas kedua jenazahnya ditemukan di aliran Sungai Deli 9 November lalu. Jenazahnya dikenali oleh rekannya sebagai Yanti yang sama-sama bekerja pada keluarga Syamsul Anwar.
Advertisement
3 Pembantu lainnya yang berhasil diselamatkan yakni Anis Rahayu asal Malang, Rukmiani asal Jawa Tengah, dan Endang asal Madura, ketiganya juga kerap disiksa.
Sebelumnya, kasus penganiayaan PRT juga dilakukan oleh istri penegak hukum di Bogor, Jawa Barat. Istri Brigjen Polisi Purnawirawan Mangisi Situmorang dan keluarganya menyekap 17 PRT termasuk pekerja anak-anak di kediamannya di Bogor.
Pada tahun 2012-2013, LSM Jaringan Advokasi PRT (Jala PRT) melaporkan 653 kasus kekerasan terhadap PRT. Lebih dari 65 persen kasus yang dilaporkan mandek di kepolisian.
Di tengah situasi ekonomi dan lapangan pekerjaan yang masih sulit, PRT menjadi salah satu pilihan pekerjaan bagi kalangan tak mampu. Namun masih ada kalangan yang merendahkan profesi ini sementara perlindungan dari pemerintah belum maksimal. (Vra/Ali)