Ketika Putri Indonesia Kenalkan Pahlawan Kartini di KAA

Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri berharap, ke depan semakin banyak perempuan ambil bagian dan peduli untuk kemajuan RI.

oleh Oscar Ferri diperbarui 21 Apr 2015, 16:38 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 16:38 WIB
Ketika Putri Indonesia Kenalkan Pahlawan Kartini di KAA
Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri berharap, ke depan semakin banyak perempuan ambil bagian dan peduli untuk kemajuan RI.

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Jakarta Convention Center (JCC) hari ini disemarakan kehadiran Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri. Pada kesempatan yang bertepatan dengan momen Hari Kartini ini, Anindya ingin memperkenalkan wajah RI ‎kepada delegasi negara-negara peserta KAA melalui Kartini, pahlawan perempuan Indonesia.

‎"Saya rasa delegasi KAA ini bisa lebih mengenal Indonesia melalui Ibu Kartini. Apalagi hari ini bertepatan dengan Hari Kartini," ujar Anindya saat berbincang dengan Liputan6.com di sela kegiatan KAA ke-60 di JCC, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

‎Anindya mengatakan, dirinya juga membawa misi agar para delegasi negara sahabat mengetahui lebih tentang sosok Kartini. Tentang apa saja yang sudah dilakukan Kartini dalam memajukan perempuan di Tanah Air.

"Jadi mereka bisa tahu apa saja yang sudah dilakukan Kartini. Beliau wanita yang cerdas untuk memperjuangkan perempuan Indonesia," ucap Anindya.

Tak cuma itu, Anindya berharap, perempuan-perempuan Indonesia masa kini harus bisa mengambil peran untuk mengemban tugas negara dan bangsa. Para perempuan di Tanah Air juga harus bisa menjadi seorang pemimpin di negara ini.

Apalagi, sejumlah menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla atau Jokowi-JK beberapa di antaranya perempuan. Se‎but saja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

"Bahkan, banyak perempuan sekarang yang bisa jadi pemimpin di Indonesia. Menteri-menteri juga banyak yang diwakili perempuan," ucap perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 3 Februari 1992 ini.

Anindya juga berharap, ke depan semakin banyak perempuan yang turut ambil bagian dan peduli akan kemajuan RI. Baik itu di bidang politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. "Semoga bisa banyak perempuan yang bisa ambil peran untuk kepedulian bangsa ke depan," pungkas Anindya. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya