Ferry Wong Citigroup: Rupiah Menguat, Asalkan...

Kepala Riset Ekuitas PT Citigroup Securities Indonesia Ferry Wong mengupas melemahnya rupiah, investor lokal, dan saham di Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Mei 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2015, 18:30 WIB
Ferry Wong
Kepala Riset Ekuitas PT Citigroup Securities Indonesia Ferry Wong saat berbincang dengan Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih tertekan hingga kuartal II 2015. Rupiah akan bergerak di kisaran 13.000-13.500 per dolar AS pada akhir tahun nanti.

"Permintaan terhadap dolar masih tinggi di Indonesia. Ada ketidakseimbangan permintaan dan persediaan dolar sehingga rupiah belum kunjung membaik," papar Head of Indonesia Equity Research (Kepala Riset Ekuitas) PT Citigroup Securities Indonesia (CSI) Ferry Wong dalam wawancara khusus yang dipandu Vina Muliana dari Liputan6.com di Jakarta, beberapa hari lalu.

Terlebih bila Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya pada 2015, maka itu memberi sentimen negatif terhadap rupiah. Melihat kondisi itu, Ferry memperkirakan rupiah masih akan berada di kisaran 13.000-13.500 per dolar AS hingga akhir 2015.

(Meski demikian) Nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat asalkan pemerintah melakukan sejumlah perbaikan di infrastruktur dan struktur ekonomi," tukas Ferry.

Lebih rincinya, sambung Ferry, rupiah dapat memiliki posisi baik dalam 5-10 tahun ke depan asalkan pemerintah Indonesia lebih menggenjot industri manufaktur. Dengan menggenjot industri manufaktur, maka ekspor Indonesia tak hanya mengandalkan komoditas saja.

"Akan tetapi industri manufaktur itu dapat berjalan bila infrastruktur juga baik. Itu butuh 5-10 tahun lagi," ucap Ferry.

Tak hanya soal melemahnya rupiah, Ferry Wong juga mengupas soal prospek investor lokal, reksa dana, dan kondisi pasar saham di Indonesia.

Selengkapnya simak wawancara khusus Kepala Riset Ekuitas PT Citigroup Securities Indonesia Ferry Wong dalam video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya