Liputan6.com, Yogyakarta - 200 Spanduk menentang Sabda Raja akan dipasang di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Spanduk yang sudah terpasang terlihat di pintu masuk Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta bertuliskan, "Kembalikan Paugeran. Jogja Tetap Istimewa tertanda Warga Kauman Yogyakarta".
Salah satu warga Yogyakarta, Antok mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 200 spanduk yang berisi menentang Sabda Raja dan tetap pada tata aturan yang ada.
"Nanti kita buat rakyat bersatu...Kita buat 200 spanduk dulu di 200 titik lalu dipasang," ujar Antok di Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kota Yogyakarta, Jumat (8/5/2015).
Antok menjelaskan, warga Kauman tidak setuju dengan Sabda Raja karena menghilangkan gelar Khalifatullah yang merupakan perwujudan kerajaan berbasis agama Islam.
"Dikembalikan ke asalnya aja sesuai aturan yang ada dengan Sabda Raja itu kan diubah-ubah sendiri itu dikembalikan. Warga Kauman itu tidak terima karena Khalifatullah dihilangi itu tidak perwakilan Gusti Allah...," tutur dia.
Antok juga menyoroti banyak hal yang berlawanan dengan isi Sabda Raja. Seperti penghapusan lafadz Islam saat Sabda Raja.
"Ini warga Kauman nggak terima lafadz Islamnya dihilangi, padahal yang buat ini kan pendahulunya orang Islam semua," ucap Antok.
Sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan Sabda Raja di Siti Hinggil Keraton Yogyakarta pada Kamis 29 April 2015 dan Selasa 5 Mei 2015, serta Dawuh atau perintah raja. Adapun 5 poin Sabda Raja pertama adalah pergantian nama Sri Sultan Hamengku Buwono menjadi Sri Sultan Hamengku Bawono. Kedua, gelar Sultan tentang Khalifatullah dihapuskan.
Ketiga, penyebut kaping sedasa diganti kaping sepuluh. Keempat mengubah perjanjian antara pendiri Mataram Ki Ageng Giring dengan Ki Ageng Pemanahan. Kelima yaitu menyempurnakan keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek dengan Kanjeng Kyai Ageng Joko Piturun.
Namun perintah raja yang dikeluarkan Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut ditentang adik-adiknya. Khususnya perubahan gelar putri sulung Sultan, yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun yang berganti gelar menjadi GKR Mangkubumi alias putri mahkota. (Ans)
Tolak Sabda Raja, 200 Spanduk Siap Dipasang di Yogya
Spanduk menolak Sabda Raja yang sudah terpasang terlihat di pintu masuk Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Diperbarui 08 Mei 2015, 15:53 WIBDiterbitkan 08 Mei 2015, 15:53 WIB
Spanduk menolak Sabda Raja yang sudah terpasang terlihat di pintu masuk Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Cara yang Bisa Dilakukan Saat Memiliki Teman yang Sulit Memiliki Anak
IHSG Berpeluang Naik Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 28 April 2025
12 Upacara Pemakaman Paling Memorable di Dunia, Paus Fransiskus Digelar Sederhana
Prediksi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya: Pertaruhan Gengsi Jawa Timur
China Kasih Bantuan ke Pengusaha Hadapi Dampak Perang Dagang AS
Rindu Masa Kecil Mandi di Sungai, Yuk ke Tukad Bindu Saja
Israel Kembali Serang Beirut Selatan, Klaim Targetkan Gudang Rudal Hizbullah
Awal Pekan, Cek Aturan Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Senin 28 April 2025
Kim Ji Hoon Kerja Keras di Drakor The Haunted Palace, Sampai Mesti Jalani Terapi Akupuntur
Hari Buruh 1 Mei 2025 Libur Nasional? Simak Aturan Terbaru Kemnaker
Top 3: Hari Libur Nasional Tanggal Merah Mei 2025
IPO, Cipta Sarana Media Lepas 530 Juta Saham ke Publik