Negosiasi Gagal, Warga Kampung Pulo Kembali Serang Petugas

Upaya relokasi penghuni kawasan Kampung Pulo mendapat perlawanan warga setempat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Agu 2015, 09:53 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2015, 09:53 WIB
20150820-Kampung-Pulo
Warga Kampung Pulo menyerang Petugas saat penggusuran Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (20/8/2015). Penggusuran pemukiman Kampung Pulo dilakukan oleh 2.200 personel gabungan untuk normalisasi Sungai Ciliwung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya relokasi penghuni kawasan Kampung Pulo mendapat perlawanan warga setempat. Petugas Polisi dan Satpol PP kembali dilempari warga dengan batu dan petasan.

Upaya negosiasi antara warga dengan Pemprov DKI yang ditengahi Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faruq sedianya telah mendapat kesepakatan. Warga setuju petugas hanya membongkar bangunan yang telah menerima kunci rumah susun.

"Tapi kalau yang belum terima kunci dibongkar, warga bakal rusuh," ujar salah satu warga di lokasi, Kamis (20/8/2015).

Namun Camat Jatinegara Sofyan Taher, kukuh menjalankan instruksi Pemprov DKI dengan tetap membongkar seluruh bangunan di Kampung Pulo. Warga pun marah. Batu-batu lalu beterbangan dari arah kerumunan warga ke petugas polisi dan Satpol PP.

Upaya relokasi Kampung Pulo mendapat perlawanan warga setempat dengan melempari petugas kepolisian dan Satpol PP dengan batu. (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)

Bukan hanya batu, terdengar juga letusan-letusan petasan yang dilempar warga ke petugas. Polisi pun langsung menembakkan gas air mata ke arah kerumunan warga. Hingga berita ini terbit, kerusuhan masing berlangsung.

‎Penertiban kawasan langganan banjir ini melibatkan sebanyak 2.152 personel gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Transportasi, Dinas Kebersihan, TNI, dan Polri. Penertiban akan banyak menyasar bangunan yang berada di RW 03, RW 02, dan RW 01. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya