Liputan6.com, Jakarta - Upaya relokasi penghuni kawasan Kampung Pulo mendapat perlawanan warga setempat. Petugas Polisi dan Satpol PP kembali dilempari warga dengan batu dan petasan.
Upaya negosiasi antara warga dengan Pemprov DKI yang ditengahi Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faruq sedianya telah mendapat kesepakatan. Warga setuju petugas hanya membongkar bangunan yang telah menerima kunci rumah susun.
"Tapi kalau yang belum terima kunci dibongkar, warga bakal rusuh," ujar salah satu warga di lokasi, Kamis (20/8/2015).
Namun Camat Jatinegara Sofyan Taher, kukuh menjalankan instruksi Pemprov DKI dengan tetap membongkar seluruh bangunan di Kampung Pulo. Warga pun marah. Batu-batu lalu beterbangan dari arah kerumunan warga ke petugas polisi dan Satpol PP.
Bukan hanya batu, terdengar juga letusan-letusan petasan yang dilempar warga ke petugas. Polisi pun langsung menembakkan gas air mata ke arah kerumunan warga. Hingga berita ini terbit, kerusuhan masing berlangsung.
‎Penertiban kawasan langganan banjir ini melibatkan sebanyak 2.152 personel gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Transportasi, Dinas Kebersihan, TNI, dan Polri. Penertiban akan banyak menyasar bangunan yang berada di RW 03, RW 02, dan RW 01. (Mut)