Liputan6.com, Makassar - Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengucapkan terima kasih terhadap Ronald. Warga yang tergabung dalam tim 18 bentukan Bupati Luwu, Andi Mudzakkar itu menjadi penemu puing badan pesawat Aviastar yang jatuh di Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel.
Hal itu disampaikan Bambang usai melakukan kegiatan serah terima jenazah korban pesawat Aviastar kepada Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto. Acara tersebut berlangsung di Pangkalan Udara TNI AU Kab Maros, Sulsel, Selasa (6/10/2015).
Bambang menuturkan, penemuan pesawat nahas itu berawal saat Ronald ikut dalam tim 18 mencari Aviastar. Saat menemukan titik jatuhnya pesawat, ia melaporkannya kepada tim 2 yang dipimpin Kapolres Luwu AKBP Adex Yudistiwan.
Advertisement
"Nah tim 2 ini kemudian langsung mengecek titik tersebut dan betul, ditemukan bangkai pesawat Aviastar yang dicari itu tepatnya pukul 15.45 wita," kata Bambang.
Saat ditemukan, kata dia, pesawat sudah dalam kondisi rusak parah. Sebagian badannya hancur. Sementara penumpang maupun kru pesawat dalam keadaan terbakar namun jasadnya masih utuh.
"Yang dapat diambil dari TKP hanya sedikit berupa serpihan pesawat dan blackbox yang telah diserahkan kepada pihak KNKT untuk dilakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat melalui blackbox itu," ucap Bambang.
Di tempat yang sama, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto menyatakan proses identifikasi jenazah akan dilakukan tim DVI. Mereka terdiri dari tim Mabes Polri dan Polda Sulselbar sendiri.
"Tim ini yang akan melakukan proses identifikasi terhadap jenazah dengan memanfaatkan data-data Ante Mortem yang sebelumnya telah dikumpulkan," kata Pudji.
Pesawat Twin Otter Aviastar sebelumnya hilang kontak. Pesawat itu berangkat dari Bandara Andi Jemma Masambaa, Luwu Utara, Sulawesi Selatan pukul 14.25 Wita menuju Makassar. Pesawat tersebut membawa 7 penumpang dan 3 kru.
Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Kapten Iri Afriadi, Kopilot Yudhistira, dan teknisi Sukris.
Tujuh penumpang yang berada didalam pesawat tersebut diketahui masing-masing bernama Nurul Fatin M, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir dan dua orang bayi bernama Afif dan Raya.
Kejadian berawal saat pesawat take off dari bandara A. Jemma Masamba pukul 14.25 Wita. Kemudian 11 menit lepas landas, pesawat dinyatakan hilang kontak dari menara pemantau Bandara A Jemma Masamba.
Waktu penerbangan yang biasanya ditempuh dari Bandara A Jemma Masamba menuju Makassar selama 1 jam 10 menit. Seharusnya pesawat itu tiba di Makassar pada pukul 15.35 Wita. Namun pesawat tersebut hilang kontak. (Ali/Ado)