Kerap Beritakan Penambangan Ilegal Lumajang, 3 Wartawan Diteror

Mereka pun diperiksa penyidik Polda Jawa Timur untuk dimintai keterangan terkait SMS teror itu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Nov 2015, 22:07 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 22:07 WIB
20151107-teror wartawan
3 Wartawan di Jawa Timur melaporkan dugaan teror dari penambangan ilegal di Lumajang, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - 3 Wartawan televisi kontributor Lumajang, Jawa Timur, mengaku mendapatkan teror berupa pesan singkat. Ancaman itu diduga terkait tugas mereka yang kerap memberitakan penambangan ilegal di Lumajang.

Ketiga wartawan tersebut atas nama Wawan Sugiarto (TVONE) atau Iwan, Ahmad Arif Ulinuha (JTV) dan Abdul Rohman (Kompas TV). Mereka menjalani pemeriksaan penyidik Polda Jawa Timur untuk dimintai keterangan terkait SMS teror yang diduga dari penambang pasir ilegal Lumajang.

"Ini kasus pertama yang kami alami, dan kami memang sering memberitakan tambang pasir ilegal di desa Selok Awar-Awar Pasirian Lumajang karena kasus ini memang besar dan menjadi perhatian Presiden dan Kapolri," kata Wawan di ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Sabtu (7/11/2015).

Wawan menambahkan agenda kedatangannya ke Mapolda Jatim dalah menindaklanjuti laporannya yang telah disampaikan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Dirinya siap dimintai keterangan terkait aduan ini.

"Jadi kita bertiga hari ini mau dimintai keterangan sebagai saksi korban terkait SMS teror itu," ucap Wawan.

Terkait siapa sosok yang berada di balik teror tersebut, Wawan mengaku tak tahu. Dia menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk mengungkap kasus ini.

"Kita secara pasti juga masih belum tahu apakah yang mengirim SMS itu terduga pelaku dan kita juga belum mengetahui apakah pelaku sudah tertangkap atau belum," ujar dia.

Dirinya berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini hingga tuntas. Karena ancaman yang dilayangkan pelaku telah membuat keluarga menjadi takut.

"Kita berharap kepada Polda Jatim supaya pelaku ini dapat segera tertangkap, karena salain mengancam kita dengan bom bondet pelaku juga mengaku sudah mengetahui rumah kita. Jadi kasihan juga keluarga saya yang saat ini berada di rumah," pungkas Wawan. (Ali/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya