Lumba-lumba Bantu Temukan Jasad 2 Wisatawan, Ini Penjelasannya

Lumba-lumba memiliki otak besar dan ingatan luar biasa. Dia juga tergolong hewan penolong di lautan.

oleh Andrie Harianto diperbarui 03 Jan 2016, 08:05 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2016, 08:05 WIB
ilustrasi tenggelam
ilustrasi tenggelam

Liputan6.com, Jakarta - Dua jasad wisatawan yang tewas terseret ombak di Pantai Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan. Disebut-sebut, penemuan kedua korban itu karena adanya bantuan lumba-lumba.

Cerita lumba-lumba menolong manusia rupanya bukan isapan jempol. Femke den Haas, koordinator Rehabilitasi Satwa Liar sekaligus Koordinator Penyelamatan Mamalia Laut Jakarta Animal Aid Network (JAAN), punya penjelasan soal dugaan ikut andilnya mamalia laut nan cerdas tersebut dalam pecarian wisatawan yang terseret ombak.

"Lumba-lumba memang penolong manusia, juga sesama jenisnya. Makanya mereka dinamakan 'manusia yang hidup di laut'. Mereka punya otak sangat besar, memori-ingatan luar biasa, mereka sangat sosial dan menolong," kata Femke kepada Liputan6.com, Minggu (3/1/2016).

Oleh sebab itu, Femke yakin lumba-lumba turut andil dalam penemuan jasad para korban saat tim SAR gabungan melakukan pencarian.

Cerita lumba-lumba yang menolong manusia rupanya bukan kali pertama terjadi. Femke mengatakan, cerita dramatis pernah dialami seorang nelayan tua di Karimun Jawa. Saat tengah malam, kayu yang dia gunakan untuk mencari ikan tenggelam.

Pasrah terapung di tengah lautan, nelayan nahas itu pun hanya berpegang pada sebilah kayu yang tersisa dari perahu kecilnya. Tak disangka, seekor lumba-lumba muncul dan membawanya menuju arah pantai.

Aksi heroik mamalia yang sering berkelompok dan imut ini juga terjadi di Australia. Tahun lalu, seorang peselancar nyaris menjadi korban hiu ganas yang mengincarnya. Beruntung seekor lumba-lumba langsung menolongnya dan mengevakuasi si peselancar ke pantai.

"Banyak sekali cerita-cerita heroik seperti itu yang dilakukan lumba-lumba," terang Femke.

Tidak hanya manusia, lumba-lumba juga dikenal penolong antar sesama. Untuk yang satu ini, Femke mencontohkan kasus lumba-luma tua yang dibantu beramai-ramai oleh kawanan lumba-lumba lainnya untuk muncul ke permukaan air. Ini dilakukan agar lumba-lumba tersebut dapat menarik oksigen.

Oleh sebab itu, Femke berharap ada kesadaran dari manusia untuk memberikan hak-hak yang sama seperti manusia kepada lumba-lumba, yaitu hak untuk hidup bebas.

"Mereka memiliki perasaan, mereka tahu diri mereka ketika bercermin. Mereka bisa berkomunikasi dengan manusia. Lumba-lumba juga bermain, saling merawat, dan juga penolong, halnya dengan manusia," beber Femke.

Maut di Pantai Bajul Mati

Cerita turut andilnya lumba-lumba dalam penemuan dua jasad di Pantai Bajul Mati terjadi saat Tim SAR Gabungan melakukan pencarian, Sabtu 2 Januari 2016.
 
Bowo, paman dari salah seorang korban Arifin, mengatakan seekor lumba-lumba muncul ke permukaan dan memperlihatkan siripnya sebanyak 2 kali. Tak berselang lama, jenasah Arifin muncul ke permukaan dan berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan.

Tim SAR kemudian mengitari lokasi penemuan jenazah Arifin dan berharap bisa menemukan korban lainnya. Tak berselang lama, lumba-lumba itu kembali muncul tak jauh dari lokasi semula. Usai kemunculannya, jasad Toni Wijaya juga terlihat mengambang di permukaan laut dan dievakuasi Tim SAR.

Korban hilang bernama Mahendra Adi adalah 1 dari 5 wisatawan terseret ombak di Pantai Bajul Mati, Kabupaten Malang pada 1 Januari 2016 saat berfoto selfie bersama dengan membelakangi laut.

3 orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan seorang lagi yakni Soni Angga Kusuma berhasil diselamatkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya