Liputan6.com, Yogyakarta - Sejumlah raja dari berbagai daerah menghadiri penobatan (jumenengan) Paku Alam X yang berlangsung di Bangsal Sewotomo Pakualaman, Yogyakarta. Tak hanya menyampaikan ucapan selamat, mereka juga menitipkan harapan pada penguasa baru Pura Pakualaman itu.
Perwakilan Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh ke-14, menyampaikan sebagai kerajaan yang masih eksis hingga hari ini, Yogyakarta harus tetap menjaga tradisi sebagai upaya pelestarian sejarah. Ia juga meminta agar Kraton di Yogyakarta turut membantu memelihara kebudayaan kraton lainnya sebab kraton adalah bagian jati diri bangsa.
"Saya usulkan Yogyakarta ikut memelihara kerajaan-kerajaan di daerah yang lain. Terutama yang masih ada kraton-kraton. Jangan sampai bhineka sasanti di dalam Burung Garuda itu hilang. Kalau misal tidak dipelihara, ini slogan saja," ujar Sultan Sepuh usai jumenengan PA X, Kamis (7/1/2016).
Baca Juga
Keinginan senada disampaikan Agung Harya Mataram, perwakilan dari Puri Agung Karangasem, Bali. Menurut dia, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak kesamaan dengan Bali dalam hal potensi wisata. Karena itu, ia menyatakan tidak menutup kemungkinan adanya pemangku adat seperti kraton itu dapat meningkatkan pariwisata seperti yang terjadi di Bali.
"Bali dan Yogyakarta ini banyak kesamaan. Dari kebudayaannya yang kuat hingga potensi pariwisata. Saya kira ini bisa dikembangkan," kata Agung.
Raja dari Bali itu berpesan agar Yogyakarta ke depan dapat mengembangkan wisata melalui kekuatan budaya sehingga tidak perlu menyalahgunakan tanah untuk pembangunan hotel.
"Kami mengimbau agar tetap dilestarikan kebudayaan ini, karena ini adalah ikonnya," ucap Agung.