Ahok: Saya Tidak Bermaksud Berhentikan Wali Kota Rustam

Gubernur DKI Jakarta Ahok menyatakan, Wali Kota Rustam telah menemuinya langsung untuk menyampaikan surat pengunduran diri itu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Apr 2016, 11:09 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2016, 11:09 WIB
20160412-Ahok Dipanggil KPK-Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran dirinya telah diterima Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika pada Senin 25 April 2016.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Ahok menyatakan, Wali Kota Rustam telah menemuinya langsung untuk menyampaikan surat pengunduran diri itu.

"Beliau mau mundur, saya mau bilang apa," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mawar di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi  (beritajakarta.com)
"Ya kita terima kasih saja sama beliau, dia ketemu saya," sambung dia.

Ahok menyatakan, tudingan dan candaan yang dilontarkannya kepada Rustam tak dimaksudkan agar wali kota itu berhenti dari jabatannya.

"Saya juga tidak bermaksud menghentikan beliau. Jadi kalau beliau bilang mau berhenti ya saya nggak bisa maksa juga," tutur Ahok.

Namun dalam pertemuan singkat Senin sore, Rustam tidak memberitahu alasan mundurnya dari jabatan wali kota kepada Ahok. Sementara menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, selama bekerja, kinerja Rustam cukup baik.

"Kinerja oke bagus. Pas berhenti dia cuma bilang mau berhenti saja dia. Ya saya pikir kalau dia mau berhenti ya kita enggak bisa ngapa-ngapain juga," tandas Ahok.

Pada Jumat 22 April, Ahok menegur Rustam dalam rapat penanganan banjir di Balai Kota Jakarta. Mulanya, Ahok mendengar laporan jajaran Dinas Tata Air yang mengeluhkan kesulitan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol, Penjaringan, karena banyaknya permukiman liar.

Mendengar keluhan Dinas Tata air tersebut, Ahok langsung menegur Rustam yang lambat melakukan penertiban. Padahal, perintah untuk melakukan menormalisasi saluran air di kolong Tol Ancol sudah diberikan sejak tahun lalu.

"Duh Pak Wali Kota ini, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu wah ngelesnya. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini?" ujar Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya