Petuah Ketua MPR ke Buruh Pabrik Kayu Lapis Tasikmalaya

Usai berbincang, Zulkifli memberikan kata sambutan di depan para buruh.

oleh Maria Flora diperbarui 11 Jun 2016, 19:51 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2016, 19:51 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat berbincang dengan karyawan PT BKL. (Liputan6.com/Maria Flora)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Dalam rangkaian safari kebangsaan, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyambangi PT Bineatama Kayone Lestari (BKL), di Jalan Raya Rajapolah KM 7 Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ratusan buruh perusahaan yang sudah menanti lama kehadiran Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, langsung menyambut antusias.

Zulkifli pun tak segan menghapiri para karyawan perusahaan kayu lapis yang mayoritas kaum perempuan itu, dan berbincang-bincang sejenak.

"Ibu sudah berapa lama kerja di sini? Anaknya berapa?," tanya Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, Sabtu (11/6/2016).

Usai berbincang, Zulkifli memberikan kata sambutan di depan para buruh. Di awal sambutan, dia mengucapkan selamat beribadah puasa bagi seluruh karyawan PT BKL, dan mengajak untuk merefleksikan diri.

"Di bulan Ramadan ini kita melakukan kontemplasi. Apa-apa yang sudah baik teruskan, yang belum baik kita perbaiki," imbau dia.

Pada kesempatan ini, Zulkifli juga menyinggung masalah perekonomian. Dia mengungkapkan, perekonomian dunia mengalami perlambatan, khususnya pada 2015.

"Perlambatan itu artinya, kalau dulu ekonominya bagus, orang bisa minta banyak barang. Di 2015 agak berkurang, hingga terjadi perlambatan. Akibatnya, banyak perusahaan yang mengurangi tenaga kerjanya," ujar dia.

Zulkifli juga berpesan kepada para buruh PT BKL yang berjumlah sekitar seribu itu, untuk sebisa mungkin menjaga kekompakan.

"Saya berharap semoga pabrik kita bernaung dan bekerja tidak mengurangi para pegawainya," ujar Zulkifli, diiringi tepuk tangan para karyawan.

Dia menyebutkan, tahun ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terbukti perusahaan ini tidak mengurangi karyawannya.

Dia meminta kepada para karyawan, bila menghadapi persoalan, sebaiknya diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat.

"Tidak boleh ada yang main hakim sendiri, menghasut, menyebar kebencian, dan mogok kerja," tandas Zulkifli.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya