Cegah Penumpukan, Arus Balik ke Terminal Pulogadung Dialihkan

Arus balik mudik lebaran sebagian akan dialihkan ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 04 Jul 2016, 20:01 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2016, 20:01 WIB
20150721-Terminal Pulogadung H+4 Lebaran-Jakarta
Berdasarkan data Pusat Koordinasi Monitoring Angkutan Lebaran Kemenhub, hingga H+4 Lebaran, ada 6.731 penumpang arus balik yang masuk ke Jakarta lewat terminal Pulogadung dengan 386 bus, Jakarta, Selasa (22/7/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Terminal Pulogadung Hengky Rissakota mengatakan untuk arus balik mudik Lebaran sebagian akan dialihkan ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. Hal itu sudah menjadi kesepakatan bersama agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

"Sebagian dialihkan ke sana, Pulogebang. Itu sudah komitmen sama Kadis (Kepala Dinas)," ungkap Hengky di Terminal Pulogadung, Jakarta, Senin (4/7/2016).

Ia pun tak menampik ada penumpang yang kebingungan lantaran pemindahan terminal arus balik. Padahal, mereka telah membeli tiket sebulan sebelum waktu keberangkatan.

"Pesan tiket dari bulan Mei untuk angkutan Lebaran 2016, jadi sebelum dialihkan ke sana (Terminal Pulogebang), orang-orang itu sudah memiliki tiket, tinggal naiknya doang mereka tetap di sini, di Pulogadung," ujar Hengky.

"Nah bus arus balik perkiraan tanggal 10 sampai 15, semua kita dorong ke Pulogebang untuk bus Jawa Timur dan Jawa Tengah," sambung dia.

Hengky menegaskan semua itu sudah menjadi kesepakatan juga koordinasi dengan kepala dinas, DLLAJ, dan kementerian.

"Sudah kata sepakat dari saya (kepala terminal) terus koordinasi sama Kadis, DLLAJ, kementerian, itu koordinasi semua," Hengky menegaskan.

Pulogadung Ditutup

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan pihaknya berencana menutup Terminal Pulogadung dan akan membangun kompleks rumah susun bagi warga tak mampu.

"Pulogadung itu ke depan kita tutup sebetulnya, tahun 2017 kita mau ganti bangun rusun," kata Ahok di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (4/7/2016).

Sebab, ke depan, kata Ahok, DKI tak memerlukan banyak terminal bus.

"Karena konsep bus ke depan enggak perlu ada terminal. Itu karena semua bus kami bayar rupiah per kilometer, jadi enggak ada bus yang ngetem sebetulnya. Semua bus itu harus jalan muter terus ada atau tidak ada penumpang bus tetap jalan," Ahok mengungkapkan.

Menurut dia, konsep terminal di Jakarta selama ini sudah salah. Semestinya bus yang melayani rute dalam kota menempuh rute berkeliling. Namun, rute-rute bus saat ini tidak demikian.

"Kalau dulu konsep terminal ini menurut saya salah, jadi sistem baru kita jadi salah juga , sistem baru kita kan semua bus mesti keliling. Lalu bus luar kota itu harusnya enggak bisa di dalam kota. Nah semua harus naruh di Pulogebang," Ahok menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya