Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melantik Wiranto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Ketua Umum Partai Hanura ini menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang digeser sebagai Menko Kemaritiman.
Menurut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung, posisi Menko Polhukam yang diberikan kepada Wiranto wajar-wajar saja mengingat pada periode kepemimpinan Gus Dur 1999-2000, Wiranto sudah pernah menjabat di posisi yang sama.
"Pak Wiranto masih ada kaitan dengan latar belakangnya sebagai seorang panglima militer. Selain itu dia juga pernah jadi Menko kan, udah punya pengalaman yang cukuplah," ujar Akbar Tandjung di sela acara Rapimnas Golkar, Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (27/7/2016).
Dia mengatakan, meskipun Wiranto diduga terlibat dalam kerusuhan Mei 1998, hal itu tidak menjadi masalah besar jika dilihat dari perspektif kelembagaan. Sebab, saat itu dia menjabat sebagai Panglima ABRI.
"Saya kira ini negara hukum jadi hal-hal yang berkaitan dengan hal hukum termasuk pelanggaran HAM tentu kita serahin kepada proses hukum. Terlebih belum ada putusan official yang mengatakan beliau melakukan pelanggaran," imbuh Akbar.
"Wiranto saat itu (1998) kan menjabat sebagai panglima angkatan bersenjata. Dia sudah melakukan dan melaporkan dari perspektif kelembagaan. Tapi dari perspektif sosial yah bisa saja dipermasalahkan," tutur Akbar.
Mantan Panglima ABRI Wiranto mengaku terlibat dalam kasus kerusuhan Mei 1998. Saat itu, terjadi penculikan dan penembakan sejumlah aktivis.
"Sebagai Panglima ABRI, secara otomatis saya terlibat," kata Wiranto di Posko Forum Komunikasi Pembela Kebenaran (Forum KPK) Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 19 Juni 2014.
Meski telah mengaku turut serta dalam kasus tersebut, namun Wiranto mengatakan dirinya bukanlah dalang atas hilangnya sejumlah mahasiswa dan aktivis serta kerusuhan Trisakti. "Kalau saya mendalangi, pasti negeri ini sudah hancur-hancuran. Kalau penembakan dilakukan atas perintah Panglima, maka korban bisa mencapai ratusan," tambah Wiranto.
Meski telah mengaku turut serta dalam kasus tersebut, namun Wiranto mengatakan ia bukanlah dalang atas hilangnya sejumlah mahasiswa dan aktivis serta kerusuhan Trisakti. (Winda Prisilia)
Akbar Tandjung: Wiranto Punya Pengalaman Jadi Menko Polhukam
Wiranto pernah menjadi Menko Polhukam saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden.
Diperbarui 27 Jul 2016, 18:41 WIBDiterbitkan 27 Jul 2016, 18:41 WIB
Wiranto menjadi Menko Polhukam menggantikan Luhut Binsar Panjaitan (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Striker Muda yang Bisa Bantu Atasi Problem Lini Serang Manchester United: Ada Pemain Gratisan
Silaturahmi ke Rumah Megawati, Sekjen Gerindra: Tidak Bicara Politik Sama Sekali, Semua soal Lebaran
Tari Hudoq, Ritual Sakral Suku Dayak untuk Kesuburan dan Perlindungan
Rayakan Idul Fitri 2025, Atlet Panjat Tebing Veddriq Leonardo Sebut Lebaran Jadi Momen Perkuat Mental
Tol Cisumdawu Bakal Digratiskan saat Arus Balik Lebaran 2025
Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Wanokaka NTT
Kemhan Pastikan Bantuan Korban Gempa Myanmar Tersalurkan, Tak Terpengaruh Konflik Politik
Ogah Hanya Jadi Penghangat Bangku Cadangan, Kapten Timnas Jepang Berniat Tinggalkan Liverpool
Bikin Lebaran Makin Seru! Coba AI Pembuat Ilustrasi Bergaya Ghibli Ini
Istana Bagi Paket Lewat Menteri Transmigrasi, Warga Rempang Makin Terpecah
Kesiapan Pengamanan Malam Takbiran, Tren Arus Mudik dan Ops Ketupat di Kalsel
Kate Middleton Tak Lagi Unggah Potret Keluarga dalam Peringatan Hari Ibu, Trauma Skandal Rekayasa Foto?