Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat tiba-tiba mendatangi kantor kecamatan Taman Sari. Usai mengecek situasi di kecamatan tersebut, ia melakukan razia pedagang kaki lima (PKL) di dekat Stasiun Beos, Kota Tua, Jakarta Barat.
Pantauan Liputan6.com, di kantor kecamatan Taman Sari, Djarot langsung masuk ke Bank DKI dan berbincang dengan salah satu petugas teller Bank. "Kita hanya pantau saja," ujar Djarot, Selasa (25/10/2016).
Baca Juga
Setelah keluar dari bank, Djarot pun berbincang dengan seorang petugas harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan yang bernama Ahmad Purnama. Dia menanyakan sejumlah prosedur kerja dan total keseluruhan PHL tersebut.
Advertisement
"Namanya seperti Pak Gubernur, ada Purnamanya. Mudah-mudahan rezekinya juga seperti beliau," canda dia.
Hanya sekitar 20 menit di kecamatan, orang nomor dua di Ibu Kota itu langsung meninggalkan lokasi. Djarot langsung meninjau razia parkir liar dan pedagang kaki lima di kawasan Kota Tua, Jalan Pangeran Jayakarta.
Saat tiba di lokasi, Satpol PP terlihat sedang masuk ke tempat peletakan barang PKL di samping Stasiun Beos. Satpol PP yang coba menarik gerobak-gerobak itu, mendapat perlawanan dari pedagang.
Saat bersamaan, Djarot masuk ke dalam kerumunan massa. Tak lama kemudian, keranjang botol melayang hampir mengenai politikus PDIP itu.
Lalu Djarot pun dilindungi Satpol PP. Petugas Satpol PP lainnya terlihat memukuli sejumlah pedagang.
Kemudian, salah satu pedagang diminta menemui Djarot. Saat berdiskusi, pedagang itu meminta agar Satpol PP tak menyita barang dagangan. Setelah pedagang itu berdiskusi dengan Djarot, Satpol PP pun berenti menarik gerobak pedagang.