Pesan Hidayat Nur Wahid untuk Demonstran 2 Desember

Dia mengimbau demonstran tidak terprovokasi ajakan membawa senjata tajam, tidak mudah diadu domba. Lalu apa lagi pesannya?

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Nov 2016, 11:16 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2016, 11:16 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid tidak menolak rencana demo besar-besaran pada 2 Desember 2016 mendatang. Namun, mantan Presiden PKS ini meminta para pengunjuk rasa memperhatikan aturan yang ada serta imbauan yang disampaikan TNI-Polri.

"Adanya prinsip TNI dan Polri harus ditegakkan, diperhatikan. Jangan ada biarkan provokasi. Panglima sudah tegas menyampaikan jangan tembak, Kapolri Tito juga bilang jangan tembak, tapi kok ada yang menembak mobil komando? Ini juga tidak boleh terjadi (lagi) di demo 2 Desember," kata dia usai mengisi ceramah bulanan di Masjid Panglima Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2016).

Dia juga mengimbau para demonstran agar tidak terprovokasi ajakan membawa senjata tajam, tidak mudah diadu domba, dan jangan saling mencederai.

"Penting betul apa yang harus diperhatikan, ditegaskan panitia demo ini tidak untuk anarki, karenanya tidak boleh ada yang bawa bambu runcing. Panitia harus menyuarakan tidak boleh (bawa bambu runcing), yang ada bawa bambu runcing ditangkap, serahkan ke petugas," tegas Hidayat.

"Ini adalah demo superdamai kata Rizieq Shihab. Demo ini bukan untuk makar, bukan untuk menggulingkan pemerintah, bukan untuk menguasai DPR, bukan untuk menguasai Istana. Ini adalah demo damai, murni menuntut dan memastikan penegakan hukum dilaksanakan dengan seadil-adilnya," pungkas Hidayat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya