Lintasan Jawa-Bali Siaga Cuaca Ekstrem di Arus Balik Lebaran 2025

Berbagai pihak memastikan kesiapan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang bertepatan dengan arus balik Lebaran, guna menjamin kelancaran dan keselamatan penyeberangan lintasan Ketapang-Gilimanuk.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 04 Apr 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2025, 14:00 WIB
Antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk bali melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (Istimewa)
Antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk bali melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi, menggelar rapat koordinasi demi memastikan keamanan pelayaran di lintasan penyeberangan Jawa-Bali.

Bertujuan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang bertepatan dengan arus balik Lebaran, guna menjamin kelancaran dan keselamatan penyeberangan lintasan Ketapang-Gilimanuk.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan, awal April merupakan periode kemunculan bibit siklon tropis di Lintang Selatan yang dapat berdampak pada kondisi perairan.

"Kita perlu melakukan langkah antisipasi dini dan memperkuat koordinasi di wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak. Terutama karena waktunya bersamaan dengan puncak arus balik," ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis ASDP Indonesia Ferry, Jumat (4/4/2025).

Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin dengan BMKG dan para pemangku kepentingan selama arus mudik.

"Koordinasi yang baik selama periode mudik telah memastikan kelancaran operasional meskipun ada peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan. Kami berharap tren positif ini berlanjut hingga arus balik, dengan ASDP siap mendukung keamanan dan kenyamanan perjalanan masyarakat," tuturnya.

Dalam rapat ini, sejumlah langkah strategis dibahas untuk mengantisipasi peningkatan gelombang, kecepatan arus, dan kecepatan angin dalam periode arus balik 2025 ini.

Sesuai arahan BMKG, sistem peringatan dini akan diperkuat melalui prosedur operasional standar (SOP) gabungan antara BMKG, ASDP, dan Forkopimda.

 

Optimalisasi Kantong Parkir

Kendaraan roda empat dan bus mulai padati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, untuk menyeberang ke Bali pada H+1 Lebaran (Istimewa)
Kendaraan roda empat dan bus mulai padati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, untuk menyeberang ke Bali pada H+1 Lebaran (Istimewa)... Selengkapnya

Selain itu, optimalisasi kantong parkir juga menjadi perhatian utama guna menghindari kepadatan di pelabuhan jika kapasitas mencapai batas maksimal.

Di Ketapang, kendaraan penumpang akan diarahkan ke Grand Watudodol dan Dermaga Bulusan, sementara kendaraan barang ke Lapangan Sepak Bola Areba dan Terminal Sri Tanjung.

Adapun di Gilimanuk, kantong parkir disiapkan di Terminal Kargo, Terminal Bus Gilimanuk, serta UPPKB Cekik untuk kendaraan barang.

 

Pemasangan Radar Maritim

Pantauan udara kawasan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi saat puncak libur panjang beberapa waktu lalu (Istimewa)
Pantauan udara kawasan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi saat puncak libur panjang beberapa waktu lalu (Istimewa)... Selengkapnya

Sebagai langkah preventif, ASDP dan BMKG juga merencanakan pemasangan radar maritim di pelabuhan untuk mendeteksi kecepatan arus, angin, dan tinggi gelombang secara real-time. Dengan sistem ini, respons terhadap perubahan kondisi cuaca diklaim dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

Menurut catatan ASDP di lintasan Jawa-Bali, arus balik dari Ketapang ke Gilimanuk pada H+1 Lebaran 2025 mengalami peningkatan signifikan.

Sebanyak 32 kapal beroperasi, dengan total penumpang mencapai 37.943 orang, naik 24,3 persen dibandingkan tahun lalu. Total kendaraan yang menyeberang juga meningkat 24,7 persen menjadi 10.467 unit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya